Gen Z Masih Menabung, Milenial Jadi Tulang Punggung Properti
Ekbis

Gen Z Masih Menabung, Milenial Jadi Tulang Punggung Properti

  • Mayoritas pembeli rumah pertama saat ini berasal dari kelompok usia 27 hingga 40 tahun.
Ekbis
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM - Di tengah dinamika pasar properti nasional, generasi milenial masih menjadi pemain utama dalam pergerakan sektor ini. Sementara itu, generasi Z, yang kini mulai memasuki usia produktif, belum sepenuhnya masuk ke pasar karena berbagai kendala mulai dari keterbatasan dana hingga preferensi gaya hidup yang menuntut fleksibilitas.

CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, mengungkapkan bahwa mayoritas pembeli rumah pertama saat ini berasal dari kelompok usia 27 hingga 40 tahun. Mereka umumnya terdorong membeli properti setelah melewati berbagai tonggak kehidupan seperti menikah dan memiliki anak.

“Lebih dari 50 persen milenial sudah melewati milestone penting. Banyak dari mereka membeli properti setelah punya anak pertama atau bahkan anak kedua,” ujar Dara dalam talkshow “Tren dan Strategi Properti Kelas Menengah Atas”, Rabu (18/6/2025).

Berbeda dari generasi sebelumnya yang melihat rumah sebagai simbol status sosial, milenial kini menganggap properti sebagai alat pengelolaan kekayaan. Skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dipandang sebagai bentuk investasi jangka panjang yang jauh lebih menguntungkan dibanding membayar sewa yang tidak menambah nilai aset.

Sementara itu, generasi Z yang kini berusia sekitar 25–27 tahun masih dalam fase menabung untuk uang muka (DP). Bukan berarti mereka tidak tertarik dengan properti, tapi pendekatan mereka cenderung lebih selektif.

BACA JUGA:

Rakor Perencanaan di IKN, Sinergi Perkuat Arah Kebijakan - ibukotakini.com

“Mereka tidak anti-properti, hanya lebih fleksibel dan sangat mempertimbangkan mobilitas serta stabilitas penghasilan,” jelas Dara.

Properti dengan lokasi strategis, dekat transportasi publik seperti MRT dan LRT, serta potensi likuiditas tinggi jadi kriteria penting bagi Gen Z. Banyak dari mereka bekerja di sektor kreatif, informal, atau wirausaha, sehingga pendapatan yang fluktuatif menjadi pertimbangan utama dalam mengambil komitmen jangka panjang seperti KPR.

Namun, Dara optimistis dalam tiga tahun ke depan, Gen Z akan mulai masuk lebih aktif ke pasar properti, terutama pada segmen rumah kompak, apartemen, dan kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Senada dengan itu, Melia Silmina, Head of Business Development APEX Real Estate, menambahkan bahwa properti di kawasan TOD kini menjadi incaran Gen Z karena menghindarkan mereka dari beban macet dan tingginya biaya komuter.

“Beberapa developer bahkan menawarkan skema cicilan untuk uang muka. Ini sangat membantu Gen Z yang sedang merintis karier dan baru mulai menabung,” ungkap Melia.

Ia juga menyebutkan program KPR subsidi dan berbagai insentif dari pengembang menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli rumah pertama dari kalangan muda.

“Dengan struktur pasar yang semakin dinamis, sektor properti Indonesia diproyeksikan menjadi lebih beragam dan inklusif, mengikuti pola konsumsi lintas generasi,” tutupnya. ***