logo
Generasi Hijau, Duta Lingkungan Hidup 2025 Harus Siap Jadi Agen Perubahan
Balikpapan

Generasi Hijau, Duta Lingkungan Hidup 2025 Harus Siap Jadi Agen Perubahan

  • Para finalis yang terpilih diharapkan bisa menjadi role model dalam gaya hidup ramah lingkungan, pengelolaan sampah, konservasi sumber daya alam, serta vokal dalam menyuarakan kebijakan berkelanjutan.
Balikpapan
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan kembali menunjukkan komitmennya sebagai kota hijau dengan menggelar Grand Final Pemilihan Duta Lingkungan Hidup 2025, sebuah ajang pencarian sosok inspiratif dari kalangan generasi muda yang peduli terhadap isu lingkungan.  

Acara Grand Final dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Kalian semua adalah wujud nyata dari harapan kita terhadap masa depan lingkungan yang lebih baik,” ujar Wakil Wali Kota di hadapan para finalis dan tamu undangan pada Sabtu malam, 17 Mei 2025.

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, pemilihan Duta Lingkungan Hidup ini disebut memiliki makna strategis. Wakil Wali Kota mengatakan bahwa tantangan lingkungan saat ini mulai dari perubahan iklim, pencemaran, hingga krisis keanekaragaman hayati tidak bisa dihadapi tanpa kesadaran kolektif dan aksi nyata.

“Kegiatan ini bukan hanya memilih sosok inspiratif, tapi juga membentuk change makers agen perubahan yang akan menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan di tengah masyarakat,” tegas Bagus Susetyo yang berlangsung di Gedung Kesenian Balikpapan.

BACA JUGA:

Backlog Rumah di Kaltim Tinggi, Balikpapan Butuh 25 Ribu Unit per Tahun - ibukotakini.com

Balikpapan selama ini dikenal sebagai salah satu kota paling peduli lingkungan di Indonesia. Namun, menurutnya, pencapaian itu bukan alasan untuk berpuas diri.

“Justru ini jadi tantangan agar kita terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kota yang kita cintai ini,” lanjutnya.

Para finalis yang terpilih diharapkan bisa menjadi role model dalam gaya hidup ramah lingkungan, pengelolaan sampah, konservasi sumber daya alam, serta vokal dalam menyuarakan kebijakan berkelanjutan. Selain itu, mereka juga diminta aktif menggunakan pengaruh mereka di media sosial, sekolah, kampus, hingga komunitas untuk menginspirasi lebih banyak orang.

“Jangan berhenti sampai di sini. Karena sekecil apapun aksi kita, akan berdampak besar bila dilakukan bersama-sama.” ***