
Gerakan BI Peduli Covid-19, Salurkan Bantuan Pangan Jelang Lebaran
Salurkan sembako sampai vitamin
Komunitas Kita
IBUKOTAKINI.COM - Bank Indonesia Balikpapan menyalurkan bantuan pangan kepada warga terdampak corona. Bantuan ini masuk dalam Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.
Penyaluran bantuan dalam bentuk ratusan paket sembako dan vitamin yang diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto, kepada Ketua gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rizal Effendi, di halaman kantor Pemkot Balikpapan, belum lama ini.
Bimo Epyanto mengatakan bantuan ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia untuk membantu penanganan Covid-19 terutama terkait pemenuhan pangan masyarakat yang membutuhkan di Kota Balikpapan. “Bantuan akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19,” katanya saat menyerahkan bantuan kepada Gugus tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.
Bantuan yang diberikan berupa 200 paket sembako yang berisi 10 kg beras, 2 liter minyak goreng, 60 butir telur ayam ras, 2 kg tepung terigu, 2 kg gula pasir, 2 strip vitamin isi 10 dengan nilai sebesar Rp82.000.000.
Bank Indonesia juga telah memberikan bantuan untuk penanggulangan Covid-19 berupa 50 unit sprayer elektrik dan cairan disenfektan untuk tiga kelurahan serta 3.000 masker dan 300 paket sabun cair untuk pedagang di lima Pasar (Pasar Penampungan, Pasar Inpres, Pasar Klandasan, Sepinggan, dan Pasar Pandansari) di Kota Balikpapan senilai Rp77.000.000 (tujuh puluh tujuh juta rupiah), sehingga total bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia mencapai Rp159.000.000 (seratus lima puluh Sembilan juta rupiah)
Selain itu, Bimo menambahkan selama masa penanganan pandemi, Bank Indonesia bersama otoritas terkait dan industri senantiasa berkomitmen untuk menjaga kelancaran layanan sistem pembayaran dan transaksi keuangan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat di tengah penanggulangan COVID-19.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kelangsungan pelaksanaan tugas sehingga BI melakukan koordinasi dengan otoritas terkait, memperkuat pelaksanaan K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja) bagi pegawai BI dan mitra kerja, serta menerapkan mekanisme bekerja dari rumah (work from home) dan bekerja dari beberapa lokasi yang tersebar (split operation).