Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut pemindahan ibu kota negara terlalu terlambat, saat menghadiri Apeksi Outlook 2022.
Kabar Ibu Kota

Gubernur Kaltim Isran Noor Menyebut Pemindahan Ibu Kota Negara Terlalu Terlambat

  • IBUKOTAKINI.COM - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut kehadiran para Wali Kota se Indonesia dal
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyebut pemindahan ibu kota bukan mendadak atau terlalu cepat. Sebaliknya, pemindahan ibu kota negara sudah terlalu lambat. Hal ini mengingat sejarah rencana pemindahan ibu kota negara yang sudah digagas tiga presiden. 

“Kalau kita melihat sejarahnya, pemindahan ibu kota ini sejak Presiden Sukarno ke Palangkaraya tahun 1957. Kemudian Pak Soeharto presiden kedua kita juga ingin memindahkan ibu kota ke Jonggol pada tahun 1997. Dan presiden ke enam, Pak SBY juga ingin memindahkan ibu kota ke Jonggol selatan,” kata Isran Noor dalam pidato sambutan Outlook Apeksi 2022 di Balikpapan, Sabtu 17 Desember 2022. 

Isran menambahkan, pada saat ide pemindahan ibu kota negara oleh mantan tiga kepala negara dikemukakan, Jakarta belum mengalami tanda-tanda macet, banjir, dan bahkan tidak ada kajian hasil pakar setiap tahun 22 persen wilayah Jakarta mengalami sinking land. 

“Artinya kalau 100 tahun lagi, akan mengalami penurunan (tanah) 4 meter atau 400 sentimeter kalau average sertahun 4 sentimeter. Termasuk Istana Negara sekarang masuk dalam wilayah yang terendam,” sebutnya. “Karena itu, jika ibu kota dipindahkan sekarang, saya yakin dan percaya bahwa Allah yang punya desain,” imbuh Isran Noor. 

BACA JUGA:

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara, menurutnya merupakan suatu proses percepatan pembangunan, pemerataan dan pemberdayaan Indonesia Timur.

Pemindahan IKN ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Sekitar 57 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Dan kontribusi ekonomi Pulau Jawa mencapai 59 persen terhadap PDB nasional.

"Terjadinya krisis ketersediaan air di pulau Jawa, konversi lahan, juga ancaman bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun di Jakarta. Dengan pertumbuham urbanisasi yang tinggi, yang kemudian berdampak pada tingkat kemacetan tinggi. Juga kualitas udara yang tidak sehat," kata Isran Noor.

Menurutnya hal-hal ini yang mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan yang masif di Jakarta. Atas sebab-sebab ini kemudian dipilihlah IKN di Kalimantan Timur. Karena memiliki aksesibilitas tinggi, dekat dengan dua kota besar, Balikpapan dan Samarinda.

BACA JUGA:

"Dengan struktur kependudukan heterogen dan terbuka, dengan potensi konflik yang rendah, serta pertahanan yang dapat didukung oleh Trimatra. Darat, laut dan udara," sebutnya.

Kalimantan Timur juga dianggap memiliki kemampuan lahan untuk konstruksi bangunan, juga lokasi yang akan dan minim bencana. Lahan yang tersedia luas dan berstatus hutan produksi dan perkebunan.

"Apalagi dengan infrastruktur jalan tol Balikpapan -Samarinda. Juga trans Kalimantan, dan bandara di Balikpapan dan Samarinda. Pelabuhan peti kemas Kariangau, Pelabuhan Semayang, juga ketersediaan air baku dari tiga waduk eksisting. Juga empat sungai dan empat daerah aliran sungai, serta berada dalam jalur ALKI II, selat Makassar," bebernya.

Ia menjelaskan, dengan lokasi yang strategis tersebut, IKN sama dengan kota di sekitarnya akan mampu membangun sinergitas untuk pembangunan ekosistem penggerak ekonomi di masa depan.

"Provinsi Kalimantan Timur yang berperan sebagai paru-paru dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam. Juga Samarinda sebagai jantung dengan peran sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi terbarukan. Balikpapan sebagai otak yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Kalimantan Timur," ungkapnya.

Nantinya IKN akan jadi syarat bagi wilayah pemerintah pusat. Juga pusat Inovasi hijau. Sehingga sinergitas akan jadi pemicu pembangunan Indonesia Timur. "IKN dengan tiga visi sebagai kota berkelanjutan di dunia, simbol identitas bangsa Indonesia, penggerak ekonomi Indonesia di masa depan," jelasnya. ###