
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Dorong Pengembangan Pelabuhan KKT
- Rudy Mas'ud juga menegaskan perlunya evaluasi terhadap skema kerja sama antara Pemprov Kaltim dan PT Pelindo IV
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, meninjau langsung aktivitas di Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas Kariangau (KKT), Balikpapan, Selasa (11/3/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat potensi pengembangan pelabuhan yang menjadi aset strategis milik Pemprov Kaltim.
"KKT adalah aset penting yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Potensi ini harus terus kita kembangkan," ujar Rudy.
PT KKT sendiri merupakan unit usaha yang dibentuk oleh Perusda Melati Bakti Satya (MBS) bekerja sama dengan PT Pelindo IV. Pelabuhan ini memiliki luas sekitar 16 hektare dari total lahan 72,5 hektare yang tersedia, dengan peluang ekspansi ke lahan seluas 300 hektare di sekitar Teluk Balikpapan.
Rudy menyebut pentingnya perpanjangan dermaga KKT, yang saat ini memiliki panjang 270 meter, menjadi 1.000 meter ke sisi kanan dan kiri.
Langkah ini akan meningkatkan kapasitas pelabuhan dalam menunjang aktivitas perkapalan dan logistik, terutama dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
BACA JUGA:
"Terminal peti kemas ini sangat strategis untuk distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya akan menekan inflasi dan memastikan harga lebih terjangkau bagi masyarakat," jelasnya.
Rudy juga menyoroti kondisi jalan masuk ke kawasan KKT yang mengalami kerusakan dan longsor. Meski jalan tersebut kini berstatus jalan nasional dan menjadi kewenangan pemerintah pusat, Pemprov Kaltim tetap akan berupaya mempercepat perbaikannya.
Selain itu, untuk mengatasi masalah parkir truk pengangkut kontainer yang sering menyebabkan kemacetan dan merusak jalan, Gubernur berencana menyediakan lahan khusus parkir yang dikelola oleh perusda.
"Dengan adanya area parkir khusus, kendaraan pengangkut seperti kontainer, semen, dan aspal curah bisa dikumpulkan di satu lokasi. Ini akan mengurangi parkir liar yang merusak jalan serta mencegah longsor," tegasnya.
Direktur Utama PT KKT, Enriany Muis, mengungkapkan bahwa pelabuhan melayani 40-45 kapal setiap bulan. Saat ini, KKT memiliki tiga unit container crane (CC), dengan dua masih menggunakan bahan bakar dan satu sudah beroperasi secara elektrik.
BACA JUGA:
Peningkatan DBH Berpotensi Bantu Selesaikan PR Kota Balikpapan
"Kami menargetkan seluruh CC nantinya berbasis listrik, meski tetap menyiapkan genset sebagai antisipasi," kata Enriany.
Ia juga menjelaskan rencana perluasan dermaga hingga 1.000 meter guna meningkatkan kapasitas bongkar muat.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda MBS, Aji Muhammad Abidharta Wardhana Hakim, memaparkan tiga sumber penerimaan dari KKT, yaitu dividen, imbal jasa, dan manajemen fee.
"Dalam periode 2014-2024, rata-rata dividen yang diterima sebesar Rp3,8 miliar per tahun. Tahun 2024 mencatat dividen tertinggi sebesar Rp11,2 miliar, sementara pendapatan dari imbal jasa aset mencapai Rp8,1 miliar, dan manajemen fee Rp7,4 miliar," ungkap Aji.
Total aset Pemprov Kaltim di kawasan ini mencapai Rp707 miliar, terdiri dari tanah senilai Rp550 miliar, bangunan Rp130 miliar, dan water treatment plant Rp27 miliar.
Gubernur Rudy Mas'ud juga menegaskan perlunya evaluasi terhadap skema kerja sama antara Pemprov Kaltim dan PT Pelindo IV, yang saat ini menggunakan sistem 50:50.
"Dalam bisnis, harus ada mayoritas dan minoritas. Kita harus memastikan bahwa Kaltim mendapatkan porsi lebih besar dari yang sekarang," tegasnya. ***