Gubernur Mau Bangun Rest Area, Warga Minta Fokus Perbaikan Jalan
- Sejumlah pengusaha batubara di Kaltim menyatakan kesiapannya membangun rest area.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, berencana membangun rest area di jalur-jalur utama provinsi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
Rencana ini muncul setelah Akmal menyampaikan keluhannya mengenai kurangnya fasilitas toilet umum saat perjalanan dari Penajam menuju Paser. Namun, usulan ini menuai reaksi beragam dari masyarakat, terutama terkait kondisi jalan yang rusak di banyak wilayah Kaltim.
Akmal Malik, dalam pertemuan dengan 23 pimpinan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Plataran Menteng, Jakarta, Rabu (16/10/2024), mengumumkan bahwa para perusahaan tersebut mendukung penuh pembangunan rest area.
"Saya bahagia sekali karena usul saya disetujui dan didukung penuh. Rest area sangat dibutuhkan oleh pengguna jalan," ujarnya dengan penuh antusias.
BACA JUGA:
Ia menekankan pentingnya fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintah, mengingat selama ini toilet yang ada di sepanjang jalur darat mayoritas milik swasta, seperti warung atau restoran.
Akmal juga mengusulkan agar rest area tersebut nantinya tidak hanya menjadi tempat istirahat, tetapi juga menyediakan layanan kesehatan dan mempromosikan produk UMKM lokal.
“Rest area ini ruang publik. Jadi semua bisa singgah, walaupun tidak berbelanja. Kami bahkan berpikir untuk memberdayakan tunanetra sebagai pemijat di lokasi tersebut,” jelas Akmal dalam pernyataan yang dikutip Jumat, 18 Oktober 2024.
Namun, meskipun inisiatif ini didukung perusahaan tambang dan dianggap sebagai solusi bagi kenyamanan pengguna jalan, banyak warga yang mengungkapkan kekecewaannya di media sosial.
BACA JUGA:
Di akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sejumlah warganet menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa pembangunan rest area bukan prioritas dibanding perbaikan jalan yang rusak.
Salah satu komentar datang dari akun @radenir***, yang menulis, “Malah dikasih rest area, bukannya betulin dulu jalannya.”
Tanggapan serupa juga datang dari @suarasamarinda***, yang mengkritik kondisi jalan provinsi yang bergelombang. “Oalah lebih baikin jalan dulu pak, dari pada bikin rest area. Ntar jadi salah fungsi lagi... Jalan provinsi banyak yg bergelombang... Makanya kalo blusukan jangan pakai mobil mewah... biar merasakan gelombangnya,” tulisnya disertai emoji tawa.
Warganet lainnya, @arbain_***, menambahkan, “Bukan rest area-nya aja pak dibangun, tapi jalan utamanya pak di perbaiki... Arah ke Kubar dan ke Berau masih banyak yang rusak.”
Di sisi lain, ada juga warganet yang menyarankan agar pembangunan rest area melibatkan warga setempat. “Kenapa gak bentuk organisasi dan berdayakan lahan kampung setempat saja pak, contoh: masjid, langgar, biar bisa ada yg maintenance,” tulis akun @ri23ok***.
BACA JUGA:
Meskipun demikian, Akmal tetap optimistis bahwa pembangunan rest area ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan fasilitas publik di jalur-jalur utama Kalimantan Timur.
Ia juga menjanjikan untuk mengkaji potensi kolaborasi dengan masyarakat desa setempat, guna memanfaatkan aset tanah yang sudah ada tanpa perlu pengadaan baru.
“Ini adalah kerja kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, di mana Forum PPM Minerba akan membangun rest area, sementara pemerintah bisa menyediakan tenaga kesehatan,” pungkas Akmal.
Ia juga menyarankan agar Forum PPM bekerja sama dengan badan usaha milik desa untuk pengelolaan rest area di masa mendatang. ***