logo
Gubernur Kaltim Isran Noor
Kabar Ibu Kota

Gubernur Setujui Asrama Haji Batakan Menjadi Tempat Isolasi Mandiri

  • Asrama Haji Batakan Disetujui Jadi Ruang Isolasi Mandiri

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota Balikpapan mengajukan permohonan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor untuk dapat memanfaatkan Asrama Haji Batakan sebagai lokasi isolasi mandiri atau karantina pasien positif Covid-19.

Alasan diusulkannya asrama haji Batakan menjadi isolasi mandiri, salah satunya ketidaksiapan psikologi sosial masyarakat dalam bentuk stigma buruk terhadap pasien positif Covid-19. Mereka umumnya menolak isolasi mandiri dilakukan di sekitar permukiman masyarakat.

Wli Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan alasan lain belum siapnya rumah dan kondisi sosial keluarga pasien untuk melakukan isolasi mandiri. Misalnya, tidak ada kamar pribadi yang layak dan kemungkinan adanya kelompok rentan di dalam rumah, seperti orangtua lanjut usia, anggota keluarga memiliki komorbid, wanita hamil dan anak-anak.

“Karena itu, penyediaan fasilitas lengkap untuk isolasi mandiri ini sangat diperlukan di Balikpapan yang masih berada dalam zona merah,” kata dia, Senin (27/7/2020).

Menanggapi usulan tersebut, Gubernur Isran Noor sependapat dan memberikan dukungan segera diwujudkan. “Asrama haji di Batakan itu memang layak untuk dijadikan karantina, tempat memang bagus untuk percepatan penyembuhan,” kata Isran.

Sebagai tambahan informasi, hal lain yang dimohonkan pemerintah kota Balikpapan adalah, biaya operasional pelaksanaan isolasi mandiri/karantina, ruang perawatan 20 kamar, lengkap dengan tempat tidur dan perlengkapannya (kasur, bantal, seprei, kamar mandi/ toilet).

Ditambah 10 ruangan untuk petugas operasional medis dan non medis, termasuk ruang tindakan medis dengan fasilitas lengkap. Dan tak kalah penting juga harus tersedia air bersih dan jaringan listrik.

Saat surat permohonan ini diajukan, total pasien positif Covid-19 di Balikpapan sudah mencapai 358 kasus, dirawat di rumah sakit 92 kasus, isolasi mandiri 30 kasus dan PDP isolasi mandiri 272 kasus.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menyebut kasus terkonfirmasi positif saat ini pola berubah yang semula penularan banyak dari pekerja migas tambang kini banyak rumah tangga dan pekerja kantoran.

“Betul Jadi tren kita di Balikpapan berubah. Pasien positif dari luar Balikpapan sudah menurun yang muncul adalah penularan di kantor kemudian orang yang di rumah menulari istri dan anak,” kata Kepala DKK Andi Sri Juliarty.

Bahkan usia anak dari 2 tahun 6 tahun juga mulai tertular. Hal ini tidak lain karena penularan dari luar masuk ke dalam rumah tangga atau keluarga. Dia meminta agar kantor juga memperketat pelaksanaan disipilin protocol kesehatan termasuk tidak memaksakan karyawan berkantor semua.

“Kita berharap di kantor bener-bener diperkuat, kayak makan dikantor kalau WFH separuh-separuh di WFH kan. Jika ada satu kasus WFH sebaiknya langsung separuh di WFH kan saja agar tidak menular banyak,” tandasnya.

Selain itu pulang dari kantor, karyawan di rumah sebaiknya memiliki ruang isolasi mandiri agar tidak menulari istri dan anak. “Tiga hari inikan kita mengumumkan istri anak-istri anak. Klaster rumah tangga meningkat tapi kalau kita tracing dari kantornya ya kita masukan kantornya,” ujarnya.

Contohnya hari ini, Tim Gugus Tugas covid-19 Balikpapan menutup operasional kantor bank di pensiunan di Balikpapan karena 8 karyawan termasuk didalam satu pimpinan positif. “Kita tutup mulai hari ini selama sepekan,” tambah Rizal Effendi.