H-1 Pemilu, IHSG Anjlok 1 Persen Lebih di Sesi I
Ekonomi

H-1 Pemilu, IHSG Anjlok 1 Persen Lebih di Sesi I

  • JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan sedalam 1,01% atau 73,71 poin ke level 7.223 pada penutupan pe
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami penurunan sedalam 1,01% atau 73,71 poin ke level 7.223 pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa 13 Februari 2024.

Anjloknya IHSG bertepatan dengan satu hari menjelang pemilihan umum (Pemilu) Rabu 14 Februari 2024 besok.  Sepanjang perdangan pertama, IHSG sempat menguat di awal-awal dengan level terendahnya di 7.214 dan tertinggi 7.304.

Sebanyak 9,21 miliar lembar saham diperdagangkan sebanyak 798.183 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp4,19 triliun. Terpantau, 209 emiten menguat, 299 saham turun, dan 238 saham stagnan.

Ambruknya IHSG cukup banyak dibebani oleh penurunan saham emiten besar seperti Chandra Asri (TPIA) yang terkoreksi sedalam 16,47%, Barito Renewables Energy -5,50%, dan Barito Pasific yang turun 4,43%.

Secara sektoral hanya kesehatan dan transportasi yang mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. Sementara dari sekian banyak sektor yang tertekan, sektor teknologi dan basic material mengalami koreksi paling dalam masing-masing sebesar 0,84% dan 0,70%.

Sebaliknya, di jajaran top gainers ada MKAP yang naik 31,61%, HYGN 15,17%, dan SURI 11,71%.

BACA JUGA:

Proyeksi IHSG Jelang Pemilu 2024
Ajaib Sekuritas mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan akan mengalami penguatan terbatas menuju level 7.285 pada hari ini.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan IHSG hari ini Senin ini diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam range 7.180-7.285. Rekomendasi saham pilihan antara lain MEDC, ISAT dan AUTO.

“Faktor-faktor sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini termasuk laporan dari dalam negeri, di mana Bank Indonesia mengumumkan bahwa posisi Cadangan Devisa (Cadev) nasional pada Januari 2024 mencapai US$145,1 miliar,” paparnya dalam riset pada Senin, 12 Februari 2024.

Angka tersebut lebih rendah dibanding pada akhir Desember 2023 sebesar US$146,4 miliar akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah yang jatuh tempo. Secara keseluruhan Cadev Januari 2024 berada di atas standar kecukupan internasional.

Di sisi lain, selama periode seminggu (5-7 Februari 2024), meskipun IHSG mengalami koreksi, tercatat bahwa investor asing melakukan pembelian bersih di pasar ekuitas domestik dengan nilai sebesar Rp1,69 triliun.

"Sementara itu, pada pekan pemilu ini (12-16 Februari 2024) pelaku pasar berpotensi menimbulkan aksi wait and see," tukas analis perusahaan efek yang identic berwarna biru muda ini.

Sentimen dari luar negeri, misalnya di Amerika Serikat yang mencatat defisit neraca perdagangan sebesar US$62,2 miliar pada periode Desember 2023, meningkat dari defisit sebesar US$61,9 miliar pada bulan sebelumnya. “Namun, jika diakumulasikan sepanjang tahun 2023, defisit mencapai US$773,4 miliar, menjadi defisit terendah dalam 3 tahun terakhir,” jelasnya.

Sementara itu, dari Asia, China melaporkan angka deflasi tahunan sebesar 0,8% pada bulan Januari 2024, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan deflasi sebesar 0,3% pada bulan sebelumnya. Penurunan pada bulan Januari 2024 merupakan yang terendah sejak September 2009.(*)