
Hadapi Musim Hujan, DAS Ampal Dikeruk Antisipasi Banjir
- Pemkot saat ini menjalankan tiga strategi utama untuk pengendalian banjir: pelebaran saluran drainase, pembangunan bendali, dan penambahan rumah pompa.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Menyambut musim hujan, Pemerintah Kota Balikpapan bergerak cepat mengantisipasi banjir yang kerap melanda kawasan Jalan MT Haryono dan Jalan Beller. Fokus utama kini tertuju pada pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, tepatnya di kawasan Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu.
Proyek strategis ini dikerjakan secara swakelola dengan dukungan personel TNI dari Kodim 0905/Balikpapan. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya percepatan pengerjaan proyek, sekaligus mengatasi tantangan teknis di lapangan.
“Pengerukan ini penting dan mendesak agar air hujan bisa tertampung sementara. Target kami tahap awal rampung dalam beberapa bulan,” ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, Jumat (9/5/2025).
Pengerjaan dilakukan mandiri karena anggaran dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV belum memadai untuk pembangunan fisik secara menyeluruh. Namun, Pemkot tetap optimistis proyek ini akan menjadi solusi jangka menengah yang efektif mengatasi banjir tahunan di wilayah DAS Ampal.
BACA JUGA:
Wali Kota Balikpapan Hadiri Gala Dinner Munas APEKSI 2025, Tampilkan Batik Khas - ibukotakini.com
Dari kebutuhan 10 hektare lahan, 9,4 hektare telah berhasil dibebaskan. Sisa 0,6 hektare masih dalam proses negosiasi karena tumpang tindih kepemilikan. Sebagian dana ganti rugi telah dititipkan melalui mekanisme konsinyasi di pengadilan. Total dana pembebasan lahan yang telah digelontorkan mencapai Rp43,5 miliar, tersebar di Kelurahan Gunung Samarinda dan Gunung Samarinda Baru.
Jen menyebutkan, Pemkot saat ini menjalankan tiga strategi utama untuk pengendalian banjir: pelebaran saluran drainase, pembangunan bendali, dan penambahan rumah pompa. Namun, pembangunan bendali dinilai paling realistis dan efisien dalam kondisi anggaran saat ini.
“Pelebaran saluran memang ideal, tapi berdasarkan studi 2020, biayanya bisa mencapai Rp1,6 triliun itu sangat berat untuk dikerjakan dalam waktu dekat,” ungkap Jen.
Setelah pembebasan lahan rampung, Pemkot berharap BWS Kalimantan IV dapat segera memulai pembangunan fisik Bendali Ampal Hulu tahun depan. Proyek ini digadang sebagai solusi jangka panjang pengendalian banjir terintegrasi di Balikpapan. (Adv)