Dirut Perumda Manuntung Sukses, Andi Sangkuru
Balikpapan

Hadir Toko Penyeimbang, Perumda Manuntung Sukses Datangkan Komoditi Pangan

  • Toko penyeimbang sama seperti toko grosir, atau kelontongan, hanya bedanya toko penyeimbang diatur bahwa harga itu tidak boleh melebihi harga sekian.
Balikpapan
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

IBUKOTAKINI.COM - Perumda Manuntung Sukses akan melaunching toko penyeimbang di pasar Pandansari dan pasar Klandasan, pada Jumat, 25 Oktober 2024.

“Perumda dapat penugasan untuk mengelola toko penyeimbang, kalau tempat-tempat lain bilangnya toko penyimbang, kami sih menyebutnya kios penyeimbang,” ucap Direksi Perumda Manuntung Sukses, Andi Sangkuru kepada media usai agenda High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Untuk peresmian toko penyeimbang, fokusnya dilakukan di Pasar Klandasan. Toko penyimbang ini bukan saingan pedagang. 

“Kami hanya memberikan komoditi pangan dengan harga terjangkau. Jadi karena Perumda ada fungsi TPID atau pengendalian inflasi, jadi tidak boleh menjual mahal,” katanya. 

Toko penyeimbang sama seperti toko grosir, atau kelontongan, hanya bedanya toko penyeimbang diatur bahwa harga itu tidak boleh melebihi harga pasar. 

“Jadi jualannya kurang lebih sama, ada beras, minyak, gula, hortikultura sayur mayur juga. Tapi harganya itu tidak boleh mahal,” ujar Andi.

Di Kaltim, lanjut Andi Sangkuru mengatakan setaunya toko penyeimbang sudah ada tiga dan Balikpapan kemungkinan yang keempat yang melakukan penerapan toko penyeimbang. 

BACA JUGA:

“Kalau Samarinda namanya Toko Sigap, kalau di Balikpapan kami namakan Gesit atau Gerakan Stabilisasi Inflasi Terkendali,” sebutnya.

Lanjut Andi mengatakan toko penyeimbang ini merupakan program pemerintah pusat. 

“Apakah ini menjamin dapat mengendalikan inflasi? Itu sempat muncul pertanyaan, jangan sampai kesannya nanti kita itu menggarami lautan. Tapi Kepala Biro perekonomian provinsi Kaltim sih bilang, kita ikhtiar saja, apakah ada dampak atau enggak kita nanti kembalikan, yang penting kita usaha,” terangnya.

Adanya kios penyeimbang di Pasar Klandasan maupun Pandansari, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus atau koordinator pedagang. 

“Besok kita undangn juga (di peresmian),” imbuhnya.

Pihaknya akan menjual barang dengan harga tidak jauh berbeda dengan pedagang sekitar. 

“Misalnya dia di sana beli Rp 10 ribu terus kami jual Rp 11 ribu, dia jual Rp 12 ribu kan lebih untungnya ngambil Rp 10 ribu daripada di kami Rp 11 ribu,” katanya.

Lanjut Andi mengayakan stok barang ada yang kerja sama antar daerah dengan salah satunya dengan Pinrang dan Jakarta, sedangkan hortikultura tahap awal didukung Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan dengan memberdayakan petani di Balikpapan. 

“Sumber anggarannya murni dari perumda,” pungkasnya. ***