Kebutuhan pokok terpantau stabil dan aman
Kabar Ibu Kota

Harga Bahan Kebutuhan Pokok Berangsur Menurun

  • IBUKOTAKINI.COM – Memasuki perayaan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah ke 7, harga kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Timur berangsur mengalami penurunan. Ke
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Memasuki perayaan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah ke 7, harga kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Timur berangsur mengalami penurunan. Kendati permintaan masyarakat mengalami peningkatan. 

Data per Jumat, 6 Mei 2022 misalnya harga beras medium turun menjadi Rp11.150 per kg. Minggu lalu harganya masih sekitar Rp11.400 dan bulan lalu Rp11.543.

Beras premium hari ini dibanderol Rp13.300 per kg, minggu lalu Rp13.459 dan bulan lalu masih Rp 13.601.

Harga minyak goreng juga mengalami penurunan dibanding harga pekan lalu. Minyak goreng kemasan premium dijual dengan harga Rp28.500 per liter, sementara minggu lalu dijual Rp29.100 per liter.

Minyak goreng kemasan sederhana hari ini dijual Rp20.800 per liter, sedangkan pekan lalu masih dipatok dengan harga Rp24.833 per liter. Minyak goreng curah juga mengalami penurunan dari pekan lalu Rp20.217 per liter, hari ini sudah dijual dengan harga Rp18.750 per liter.

“Persediaan bahan kebutuhan pangan terpantau stabil dan aman,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor pada Minggu 8 April 2022.

Ia mengatakan masyarakat Kaltim patut bersyukur dan bahagia, karena hingga hari ke-5 Idulfitri 1443 H, secara umum persediaan barang kebutuhan pokok (bapok) sangat aman hingga 1,5 bulan ke depan. 

Di mana harga rata-rata bahan kebutuhan pokok secara keseluruhan, juga aman dan terjangkau. Namun diakui Roby, harga minyak goreng curah masih di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per kg. Demikian juga harga daging sapi, daging ayam, dan telur ayam.

Menurut Roby, kenaikan harga lebih banyak disebabkan oleh naiknya konsumsi masyarakat yang mencapai 30-40 persen selama menjelang lebaran.

"Selain itu, membaiknya daya beli masyarakat ikut memberi pengaruh faktor dari pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak positif seiring melandainya Covid-19," tambah mantan Karo Humas Setda Provinsi Kaltim itu.