
Harga Pangan Jelang Idul Adha Mulai Naik Tapi Masih Wajar
- Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah daging ayam. Harganya naik dari Rp40 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di Balikpapan mulai menunjukkan kenaikan, meski masih dalam kategori wajar. Pemerintah meminta masyarakat tetap tenang dan tidak berbelanja secara berlebihan.
“Kalau melihat dari hasil pemantauan di Balikpapan, ada kenaikan harga, tapi tidak signifikan," kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kalimantan Timur, Amaylia Dina Widyastuti, Rabu 4 Juni 2025.
Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah daging ayam. Harganya naik dari Rp40 ribu menjadi Rp42 ribu per kilogram. Kenaikan ini dianggap sebagai bagian dari tren musiman menjelang hari besar keagamaan.
“Naik dua ribu itu masih bisa kita toleransi. Biasanya memang ada sedikit lonjakan karena permintaan naik,” katanya.
Harga pangan lain seperti beras, minyak goreng, dan daging sapi juga menunjukkan sedikit kenaikan. Namun, menurut Amaylia, rentang kenaikannya hanya sekitar Rp100 hingga Rp2.000 — masih di bawah ambang batas yang mengkhawatirkan.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/penyaluran-beras-sphp-tunggu-penugasan-resmi-badan-pangan-nasional
Sebaliknya, beberapa bahan pokok justru mengalami penurunan harga, seperti gula pasir, tepung terigu, dan garam, yang turun sekitar Rp500 per kilogram.
Pantauan dilakukan di dua pasar utama di Balikpapan, yaitu Pasar Pandansari dan Pasar Klandasan.
Amaylia menyebut, harga di kedua pasar berbeda, tetapi perbedaannya tidak terlalu mencolok.
“Biasanya di Pasar Klandasan sedikit lebih mahal karena bukan pasar induk. Tapi selisihnya hanya sekitar Rp1.000 sampai Rp2.000,” jelasnya.
Selain memantau harga dan pasokan, DPTPH juga memastikan mutu dan keamanan produk pangan tetap terjaga. Tim melakukan pengecekan terhadap label izin edar serta tanggal kedaluwarsa pada produk-produk kemasan.
“Kita ingin masyarakat bukan hanya dapat harga yang wajar, tapi juga produk yang aman dikonsumsi,” tegas Amaylia.
Ia pun mengimbau warga untuk tetap tenang dan berbelanja secara bijak. Belanja berlebihan atau panic buying dikhawatirkan justru memicu ketidakseimbangan pasokan di pasar.
“Insyaallah stok kita aman. Jadi tidak perlu memborong. Belanja secukupnya saja agar semuanya merasakan,” tutupnya. ***