logo
Harga TBS sawit Kaltim kembali pulih setelah dua bulan mengalami penurunan.
Ekbis

Harga TBS Kelapa Sawit di Kaltim Meroket

  • Dipicu Kenaikan CPO dan Inti Sawit
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan signifikan pada semua kelompok umur tanaman pekan ini.

Kenaikan ini menjadi kabar menggembirakan setelah sebelumnya harga sawit mengalami tekanan.   

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menyatakan kenaikan ini dipicu oleh melambungnya harga Crude Palm Oil (CPO) dan kernel (inti sawit) di pasar global.  

Dalam keterangan resminya, Senin (17/3/2025), Ence menjelaskan, kenaikan harga TBS periode 1-15 Maret 2025 terjadi seiring kenaikan harga jual CPO perusahaan sebesar Rp14.154,15 per ton dan kernel (inti sawit) sebesar Rp11.018,20 per ton dengan indeks K 89,05 persen. 

"Ini menjadi faktor utama penyesuaian harga TBS bagi petani," ujarnya.  

BACA JUGA:

Harga TBS Sawit Kaltim Awal Februari 2025 Masih Tertekan - ibukotakini.com

Ence merinci daftar harga terbaru TBS untuk petani plasma yang bermitra dengan perusahaan sawit:  
- 3 tahun: Rp2.859,43/kg  
- 4 tahun: Rp3.049,35/kg  
- 5 tahun: Rp3.067,85/kg  
- 6 tahun: Rp3.100,91/kg  
- 7 tahun: Rp3.119,68/kg  
- 8 tahun: Rp3.143,07/kg  
- 9 tahun: Rp3.209,33/kg  
- 10 tahun: Rp3.247,00/kg  

Harga tersebut menjadi standar bagi petani plasma yang telah menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit di Kaltim. Ence menekankan, kolaborasi ini bertujuan memastikan harga TBS tidak lagi dimanipulasi tengkulak. 

"Kerja sama kelompok tani dengan perusahaan sawit diharapkan menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," tambahnya.  

BACA JUGA:

Kaltim Kembangkan Padi Gogo di Lahan Perkebunan - ibukotakini.com

Pemerintah Provinsi Kaltim optimis pola kemitraan ini akan memperkuat posisi tawar petani. 

Dengan harga yang transparan dan sesuai indeks pasar, pendapatan petani plasma diproyeksikan lebih stabil. Langkah ini juga sejalan dengan upaya mendorong keberlanjutan sektor perkebunan sawit di wilayah tersebut.  ***