Hebat, Daerah Ini Sabet Penghargaan Ketahanan Pangan Meski Tak Punya Lahan Pertanian
- IBUKOTAKINI.COM - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor memberikan penghargaan berkategori ketahanan pangan kepada 5 daerah. Bahkan, satu daerah yang tida
Ekonomi
IBUKOTAKINI.COM - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor memberikan penghargaan berkategori ketahanan pangan kepada 5 daerah. Bahkan, satu daerah yang tidak memiliki lahan pertanian, berhasil meraih peringkat pertama.
Selain ketahanan pangan, daerah itu juga dinilai mampu meningkatkan kinerja, sehingga berhak meraih penghargaan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.
Penerima piagam penghargaan untuk kategori Ketahanan Pangan diraih Balikpapan terbaik pertama skor 87.45, Bontang terbaik kedua (84.64) dan Penajam Paser Utara terbaik ketiga (84.22).
Sedangkan penghargaan untuk kategori Peningkatan Kinerja Ketahanan Pangan diraih Paser terbaik pertama skor 7.73, Berau terbaik kedua (7.30) dan Penajam Paser Utara terbaik ketiga (6,06).
Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan kategori ketahanan pangan dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk penilaian dari rata-rata Indeks Ketahanan Pangan (IKP) kabupaten dan kota di Kaltim pada periode 2018-2021.
- https://ibukotakini.com/read/cegah-dari-pmk-karantina-pertanian-balikpapan-perketat-biosekuriti
"Khususnya yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan Pusat dengan indikator ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan," jelas Siti Farisyah Yana dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 di Ballroom Blue Sky Hotel Balikpapan, Senin 30 Mei 2022.
Sedangkan kategori peningkatan kinerja ketahanan pangan lanjutnya, penilaian dilakukan dari peningkatan skor Indeks Ketahanan Pangan masing-masing kabupaten dan kota di Kaltim dalam periode 2018-2021.
"Tentu penghargaan ini bukan akhir dari tujuan yang ingin kita capai. Tapi, bagaimana ini menjadi penyemangat dan proses kita menuju daerah penyangga pangan bagi ibu kota negara di Kaltim ini," ungkap Yana dalam keterangan yang dikutip dari akun resmi Instagram @pemprov_kaltim .
- https://ibukotakini.com/read/ribuan-ton-limbah-kelapa-sawit-diekspor-ke-negeri-ginseng
Karenanya, menurut Yana, penyelenggaraan Rakor kali ini tidak lain guna meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi strategi menggunakan instrumen kebijakan pemerintah dalam menetapkan ketahanan pangan Provinsi Kaltim.
"Kita juga mengevaluasi kebijakan yang sudah dilakukan apakah masih cocok dalam pengembangan sebagai daerah penyangga pangan bagi ibu kota baru Republik Indonesia, Ibu Kota Nusantara," jelasnya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mengakui daerah yang dipimpinnya hanya memiliki 15 persen kawasan kegiatan pangan dari keseluruhan wilayahnya.
"Kita tidak menutupi, kalau kita hanya memiliki 15 persen luasan lahan memenuhi produksi pangan warga Kota Balikpapan," sebutnya.
Namun demikian lanjutnya, untuk memenuhi pangan warga, pihaknya kerja sama dengan daerah pemasok dan produksi pangan serta bersama-sama OPD terkait bagaimana komoditi pertanian yang tidak dihasilkan tapi tetap ada dan bisa tersedia dalam jumlah cukup dan harga tetap terjangkau.
- https://ibukotakini.com/read/ekspor-langsung-ke-china-wali-kota-berharap-tingkat-nilai-ekspor
"Sesuai yang diarahkan pemerintah provinsi untuk Kota Balikpapan," ungkapnya. Selain itu, karena mengetahui lahan sempit atau hanya 15 persen, maka Pemerintah Kota Balikpapan memaksimalkan penggunaan pekarangan-pekarangan rumah milik warga.
Bahkan saat ini sudah ada 17 pekarangan pangan lestari (P2L). Maksudnya pekarangan yang sudah dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman pangan. Dia pun menegaskan akan terus mengembangkan, minimal bisa menjadi 34 lahan pekarangan dengan memaksimalkan pekarangan masyarakat Kota Balikpapan
"Kan saat ini sudah 17 lahan dan kita terus dorong warga hingga tercapai 34 lahan," ujarnya.
Dijelaskannya, warga melalui kelurahan terus meminta untuk difasilitasi dalam pengembangan kegiatan pekarangan pangan lestari di lahan-lahan rumah mereka.
Wakil Wali Kota Bontang, Najirah mengaku bangga dengan penghargaan itu. "Tentunya kebanggan bagi Kota Bontang terbaik kedua dalam kategori ketahanan pangan," ucap Najirah usai menerima penghargaan.
Istri mantan Wali Kota Bontang Adi Dharma ini pun menegaskan tentunya mereka tidak hanya sampai disini saja, Pemerintah Kota Bontang terus memotivasi dan mendorong dinas pertanian serta instansi terkait untuk lebih menguatkan kinerjanya dalam bidang pangan.
- https://ibukotakini.com/read/monitoring-pangan-berbasis-neraca-masuk-tujuh-agenda-kebijakan-pangan
"Alhamdulillah, kita sudah punya peraturan daerah terkait pengembangan pertanian dan tanaman pangan Kota Bontang," ujarnya lagi.
Terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN), dia pun mengakui semua kabupaten dan kota di Kaltim menjadi daerah penyangga IKN, namun Bontang dengan potensinya tentu juga akan berupaya keras memainkan perannya dan berkontribusi guna menyangga warga ibu kota negara pengganti DKI Jakarta itu.
"Tentu harus kita sudah persiapkan sejak saat ini," ungkapnya.
Meski pun Kota Bontang lebih dominan untuk kegiatan industri atau kota industri, namun tetap tidak mengesampingkan kegiatan pertanian dan pangan. Memang ujarnya, untuk kawasan pertanian pasti siap, Bontang salah satu kota yang memiliki kawasan daratannya cukup kecil sebab lautnya lebih luas
"Dimana luasan lautnya mencapai 70 persen dari keseluruhan luasan Kota Bontang," sebutnya. Berarti luasan kawasan daratannya hanya kisaran 30 persen, itu terbagi untuk berbagai peruntukkan dan kegiatan masyarakat selain pertanian dan pangan.
"Namun potensi laut yang besar pasti ikut berkontribusi dalam menjaga dan memenuhi pangan Provinsi Kaltim dan menyangga IKN kelak," pungkasnya.