Suasana jalanan di samping Stasiun BNI City, Sudirman Jakarta yang diramaikan ABG asal Bogor Jawa Barat yang belakangan viral dengan istilah Citayam Fashion Week dan SCBD atau Sudirman, Citayam Bojong Depok.
Komunitas Kita

Heboh Fashion Street SCBD Sampai Jepang

  •  IBUKOTAKINI.COM - Akhir-akhir ini berita soal street fashion yang dilakukan para remaja asal Ciatayam, Bogor, Jawa Barat menghebohkan jagat maya.Aksi para
Komunitas Kita
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Akhir-akhir ini berita soal street fashion yang dilakukan para remaja asal Ciatayam, Bogor, Jawa Barat menghebohkan jagat maya.

Aksi para ABG di kawasan Stasiun BNI City, belakangan memunculkan istilah baru SCBD- Sudirman Citayam Bojong Depok.

Bukan SCBD yang selama ini dikenal sebagai kawasan elit Jakarta, Sudirman Central Business District.

tingkah polah para ABG itu juga mengundang komentar dari berbagai kalangan. Gubernur DKI, Anies Baswedan mengatakan ruang ketiga (publik) merupakan ruang bersama, sehingga semua orang bisa menikmatinya.  

"Silakan semua boleh datang menikmati ruang-ruang publik di Jakarta dengan cara dan ekspresinya masing-masing. Yang penting jaga kebersihan dan ketertiban. Selamat menikmati ruang ketiga di Jakarta!" jelas Anies melalui akun Instagram miliknya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut fenomena remaja SCBD di kawasan Dukuh Atas telah mendukung tren fashion.

Bahkan, dia berencana memberikan beasiswa kepada mereka. Apresiasi ini diberikan karena remaja SCBD dianggap mendukung tren fashion dan pariwisata di perkotaan atau fashion tourism.

Beberapa saat lalu, akun Twitter Tokyo Fashion ikut mencuit soal fenomena street fashion SCBD.  Mereka menyebut tren anak-anak Citayam bisa lebh hidup dari Harajuku di Jepang.

"Thread keren tentang ribuan anak muda Indonesia yang berdandan dan membuat jalan-jalan di Jakarta Pusat menjadi hidup sebagai fashion catwalk, tidak seperti Harajuku di Jepang," tulis akun yang menyajikan berita dan gambar fashion jalanan Tokyo dari Harajuku, Shibuya dan area lainnya.

"Semoga beberapa situs/akun street snap Indonesia mendokumentasikan & mendukung adegan tersebut!" imbuh akun itu.

Lebih jauh Tokyo Fashion mendorong siapa saja yang ingin membantu membangun komunitas street fashion di Jakarta, memiliki akun media sosial yang secara teratur memposting foto jalanan yang ditandai membantu anak-anak mode untuk saling bertemu.

"Mendorong anak-anak untuk saling menginspirasi sekaligus tempat untuk mempromosikan acara / popup mode lokal."

Menurutnya, Instagram sebagai platform yang tepat untuk mendokumentasikan gaya jalanan. Demikian juga TikTok yang sangat populer di kalangan generasi termuda, termasuk anak-anak Harajuku.

Ia juga menyoroti kritik sejumlah pengguna media sosial atas dampak yang ditimbulkan akibat street fashion SCBD, seperti membuang sampah sembarangan. Namun menurut mereka, 
perlu ada pihak yang memastikan bahwa anak-anak tidak menyebabkan masalah bagi penduduk atau bisnis lokal.

"(Kami) tidak yakin bagaimana mengatasi masalah itu (kebiasaan membuang sampah). Tetapi secara umum Anda harus hidup berdampingan dengan baik dengan komunitas lokal."

Hal serupa juga terjadi dengan fashion street Harajuku. Ia menyebut di masa lalu ada banyak penduduk Harajuku dan beberapa pelaku bisnis, yang tidak menghargai anak-anak yang mengenakan busana 'gila'.

"Umumnya, anak-anak Harajuku menjauhi mereka, tidak memusuhi mereka, dan kedua belah pihak bisa hidup berdampingan."