High Level Meeting TPID, 4 Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Balikpapan
- BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berupaya menjaga tingkat inflasi agar tetap terjaga pada rentan
Ekonomi
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berupaya menjaga tingkat inflasi agar tetap terjaga pada rentang terkendali yaitu 3% ±1% sampai akhir tahun 2023. Strategi pengendalian inflasi yang diterapkan adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Muhaimin ketika membuka acara High Level Meeting TPID dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Balikpapan mewakili Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud di Ballroom Hotel Grandsenyiur Balikpapan pada Selasa 12 Desember 2023.
Dalam pembukaan, Muhaimin mengatakan beberapa langkah-langkah konkret yang sedang diambil dalam menjaga inflasi. Di antaranya: Pemantauan perkembangan harga dan persediaan (stok), terutama untuk komoditas pangan utama seperti beras, cabai rawit, bawang, dan gula; Mendorong keberlanjutan pelaksanaan pasar murah atau sphp khususnya komoditas beras untuk menjaga ketersediaan; Keterjangkauan, dan ekspektasi Masyarakat; Optimalisasi kerja sama antar daerah (kad) untuk komoditas bahan pokok penting (bapokting), dan mendorong koordinasi tpid balikpapan dengan stakeholders terkait, baik di daerah maupun di pusat untuk memantau perkembangan rencana revisi tarif batas atas tiket pesawat.
BACA JUGA:
- Momen Nataru, TPID Waspadai Kenaikan Harga - ibukotakini.com
- Gelar Pasar Murah Jelang Nataru, TPID Balikpapan Gandeng 38 Tenan - ibukotakini.com
“Melalui langkah-langkah tersebut, kita berharap dapat mengendalikan inflasi, terutama di tengah risiko-risiko yang dihadapi,” katanya membacakan sambutan wali kota.
Ia menjelaskan inflasi merupakan salah satu indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun terhadap barang atau jasa yang dibutuhkannya. Laju inflasi yang tinggi juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kemiskinan.
Berdasarkan data, kondisi inflasi di kota balikpapan pada bulan november 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,13% dari bulan sebelumnya atau sebesar 0,44% (mtm). Peningkatan ini juga tercermin dalam angka inflasi tahunan (yoy) sebesar 3,40%, melebihi inflasi nasional (2,86% yoy) dan inflasi gabungan 2 kota di provinsi kalimantan timur (3,30% yoy). Sementara itu, inflasi tahun kalender berjalan di kota balikpapan mencapai 3,20% (ytd).
“Penyebab lonjakan inflasi yang dapat diidentifikasi, adalah kenaikan harga cabe rawit, angkutan udara, komoditas beras, emas perhiasan, dan bayam. Kenaikan harga angkutan udara disebabkan oleh kenaikan harga avtur, peningkatan aktivitas kedinasan, serta penyelenggaraan kegiatan skala regional dan nasional di Kota Balikpapan,” ujarnya.
Sementara kenaikan harga beras terjadi akibat menurunnya produksi di daerah penghasil di tengah fenomena el nino yang masih berlangsung, serta kenaikan gkp dan gkg di tingkat petani.
High Level Meeting TPID dan Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) juga dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan R. Bambang Setyo Pambudi dan sejumlah stake holder termasuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balikpapan. (*)