HUT 57, Golkar Gelar Vaksinasi Bagi Pengurus
- IBUKOTAKINI.COM – Peringati hari ulang tahun (HUT) ke 57, Partai Golkar menggelar vaksinasi bagi pengurus. Pasalnya, selama pandemi dalam rangka gotong royong s
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Peringati hari ulang tahun (HUT) ke 57, Partai Golkar menggelar vaksinasi bagi pengurus. Pasalnya, selama pandemi dalam rangka gotong royong sampai tingkat kabupaten kota Golkar mendukung pemerintah.
Ketua Panitia Pelaksana Andi Arif Agung mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini merupakan bantuan dari pengurus DPP Partai Golkar yang merupakan perwakilan DPR RI, yang dapat mendatangkan vaksin langsung ke Kalimantan Timur (Kaltim) salah satunya di Balikpapan.
“Kami dapat bantuan kurang lebih 3 ribu untuk Kota Balikpapan. Walaupun kami pahami betul situasi masih kurang, maka kami ada rencana empat kali kegiatan vaksin. Kami akan terus koordinasikan sama teman-teman DPP,” jelas Andi Arif Agung, Senin (27/9/2021).
Menurutnya, saat ini vaksinasi ini diberikan untuk pengurus DPD Partai Golkar belum dibuka untuk masyarakat umum. “Setelah itu kalau ada kelebihan baru kami membuka untuk masyarakat luas. Tapi setelah ini ada tahap ketiga, kami buka untuk umum,” imbuhnya.
Anggota DPRD Balikpapan ini mengatakan bahwa partai Golkar mendukung pelaksanaan percepatan vaksinasi, apalagi situasi di Balikpapan PPKM masih berada di level IV yang menjadi salahsatu indikator yakni capaian vaksinasi.
“Itulah membuat teman-teman pengurus DPD Balikpapan berkomunikasi kepada teman DPP terkhususnya perwakilan DPR RI yang duduk di komisi kesehatan untuk meminta bantuannya,” ujarnya.
Mengingat Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud merupakan kader Golkar, Ketua Bapemperda DPRD Balikpapan menyampaikan tentunya harus mendukung agar vaksinasi di Balikpapan dapat tercapai maksimal. Supaya Herd Comunnity bisa tercapai dan PPKM minimal bisa di tekan dan berada di level II.
“Inilah target dan harapan kami. Mudah-mudahan harapan kami sebulan dua bulan kedepan sudah ada perubahan,” paparnya.
Ditambahkan Andi, masyarakat jenuh dengan kondisi penerapan PPKM. Pasalnya, ada pembatasan kegiatan masyarakat sehingga pemerintah harus bergerak cepat.
“Jangan sampai nanti kejenuhan masyarakat ini kami tidak bisa membaca situasi itu. Dan tidak diimbangi dengan situasi penanganan, khususnya seperti hari ini tentang vaksinasi untuk masyarakat,” ujarnya.