Idap Hipertensi, Satu Orang Petugas KPPS Balikpapan Meninggal
- Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara meninggal dunia di Ruang ICU Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD), pada pukul 00:12 WITA pada Selasa (27/02/2024).
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM— Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara meninggal dunia di Ruang ICU Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD), pada pukul 00:12 WITA pada Selasa (27/02/2024).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty kepada media saat takziah di Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara, pada Selasa (27/2/2024).
Dio mengatakan almarhum adalah pasien dari Puskesmas Batu Ampar. Sebagai petugas penyelenggara pemilu, almarhum bernama Ambiyah melakukan skrining kesehatan bersama petugas KPPS lainnya sebagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk menjaga petugas penyelenggara pemilu tahun 2024.
Ia mengatakan diagnosa kematian almarhum dikarenakan hipertensi dan kegagalan fungsi jantung dan hasil rontgen ada pembesaran jantung. "Jadi sudah mempunyai hipertensi," ucapnya.
- Tim Penggerak PKK Balikpapan Dapat Apresiasi Dari Provinsi Kalimantan Timur
- Pembenahan Infrastruktur Jadi Prioritas RPJD Balikpapan 2025-2045
- Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Selama Pancaroba Maret-April 2024
Kronologi sakit almarhum bermula pada tanggal 16 Februari 2024, saat itu almarhum melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Batu Ampar. Usai melakukan cek laboratorium, kondisi badan tetap merasa tidak enak, sehingga pada tanggal 17 Februari 2024 almarhum di rawat di RSKD.
Pada tanggal 20 Februari 2024 almarhum membaik sehingga diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, pada tanggal 22 Februari 2024, almarhum masuk ke RSKD kembali dikarenakan tekanan darah yang naik dan terdapat gejala inpad serta jantung makin melemah hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
"Hasil diagnosa pada saat masuk rumah sakit Kanudjoso dikarenakan krisis hipertensi. Hipertensi yang lama membuat jantung membesar dari hasil rontgen rumah sakit. Ini yang bikin sesak, yang membuat beliau masuk ke rumah sakit," paparnya.
Tercatat, petugas KPPS di Kota Balikpapan yang mengalami sakit sebanyak 47 orang dan dilakukan rawat jalan, sedangkan yang dirawat di rumah sakit sebanyak 40 orang. "Ada yang sampai UGD, pulang dan ada yang rawat nginap, kemudian meninggal satu," katanya.
Namun, saat ini tidak ada petugas penyelenggara pemilu yang dirawat di rumah sakit di Kota Balikpapan.