
IHSG Tembus 7.214, Asing Suntik Rp 2 Triliun ke Bursa RI
- Pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir banyak dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global dan domestik
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.200, mengukuhkan tren positif pasar modal Indonesia seiring masuknya dana asing yang mencapai lebih dari dua kali rata-rata inflow mingguan sejak April 2025.
Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, menyebut posisi IHSG yang kini stabil di atas level psikologis 7.000 mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental pasar domestik. Namun, ia mewanti-wanti potensi teknikal resistance kuat di level 7.400.
“Level 7.400 sudah beberapa kali diuji sebelumnya sebelum IHSG mencetak all-time high di 7.800 pada September 2024. Jadi, investor perlu tetap waspada,” ujar David, Senin (21/5/2025).
David menjelaskan pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir banyak dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global dan domestik. Dari eksternal, perhatian pasar tertuju pada kebijakan tarif impor baru Presiden AS Donald Trump yang akan mulai berlaku 1 Juni 2025, yakni tarif 50% untuk produk asal Uni Eropa. Inggris dikecualikan dari kebijakan ini karena memiliki kesepakatan dagang terpisah pasca-Brexit.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/9-4-juta-pns-aktif-dan-pensiun-tak-lama-lagi-terima-gaji-ke-13
Sementara itu, gejolak ekonomi global mendorong minat tinggi terhadap aset safe haven seperti emas. Saat ini, pengeluaran global untuk emas tercatat mencapai 0,5% dari PDB dunia tertinggi dalam 50 tahun terakhir dengan harga emas berpotensi menyentuh rekor tertinggi baru.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia memberikan kejutan positif dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,50% pada 21 Mei lalu. Kebijakan ini diambil di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 yang hanya mencapai 4,87%, serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
3 Hari Perdagangan dan Dua Katalis Pekan Ini
Dengan pekan perdagangan yang singkat (26–28 Mei) karena libur nasional, IPOT menyarankan trader untuk mewaspadai dua katalis utama:
Rebalancing indeks MSCI.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/mini-gp-balikpapan-siapkan-pebalap-cilik-hadapi-kejurprov-kaltim
“Rebalancing MSCI pada akhir Mei dapat memicu penyesuaian besar portofolio oleh investor global, dan ini bisa berdampak langsung pada arus dana ke pasar saham Indonesia,” kata David.
Tercatat sepanjang pekan lalu, investor asing membukukan net buy sebesar Rp2 triliun di pasar reguler, dengan saham-saham unggulan seperti BBRI, ANTM, BMRI, GOTO, dan BBCA menjadi incaran utama.
Kinerja positif ini menunjukkan sentimen investor asing yang masih kuat terhadap pasar Indonesia, meskipun tekanan global terus membayangi. IHSG saat ini memasuki fase krusial menuju 7.400, yang bisa menjadi pintu gerbang menuju reli berikutnya atau justru zona koreksi. ***