Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan istri. Tren baju Lebaran 2024, shimmer disukai berbagai kalangan.
Tren

Ikut Tren Shimmer, Rahmad Mas'ud Ditanya Merek Songkok

  • Pakaian shimmer terus berevolusi dan memiliki makna yang beragam.
Tren
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

BALIKPAPAN - Tren baju Lebaran ‘shimmer’ digandrungi banyak kalangan. Selain para selebritas dan masyarakat umum, tren baju berkilauan juga memikat pejabat publik.  

Salah satunya ditunjukkan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan istri, Nurlena Rahmad Mas'ud.  Politisi Golkar itu terang-terangan ‘memamerkan’ busana shimmer Lebaran. 

"Outfit shimmer-shimmer di hari lebaran bersama istriku. Ada yang samaan?" tulis Rahmad MAs'ud melalui akun instagram pribadinya @rrahmadmasud, Minggu (14/4/2024).

Sontak saja postingan ini mendapat respon dari pengikutnya. 
"WARNING Postingan ini diduga mengandung unsur romantisme yg dapat mengganggu stabilitas ketenangan para jomblo" tulis @diandawe.

"Mesranya walikota kebanggaanku," tulis @munto.f.1965.

Tak hanya berkomentar soal shimmer, follower lainnya justru menanyakan songkok yang dikenakannya. 

“Ada yang tau merek songkok beliau??” tanya @mn_rizqimubarok94. 

BACA JUGA:

Sejak sebelum lebaran, pembicaraan mengenai pakaian shimmer sudah ramai di kalangan warganet. Sejumlah media juga melaporkan bahwa pedagang meraup untung dari penjualan pakaian shimmer.

Secara bahasa, shimmer artinya "berkilau". Pakaian shimmer memang terbuat dari kain khusus yang menimbulkan efek berkilau apabila diterpa cahaya.

Meski sedang tren saat ini, sebenarnya manusia sudah mengenakan pakaian shimmer sejak lama. Bahkan di kebudayaan tertentu, pakaian dengan gaya tersebut juga memiliki makna penting.

Sejarah Pakaian Shimmer

Pakaian shimmer, dengan kilau dan kemewahannya, telah menjadi bagian dari fashion selama berabad-abad. Namun, di balik keindahannya, terdapat sejarah panjang yang mencerminkan status sosial, kekuasaan, dan bahkan perlawanan.

Simbol Status dan Kekuasaan

Manusia sudah mengenal pakaian shimmer sejak zaman dahulu kala. Menurut Vogue Arabia, pada masa itu, pakaian yang berkilau merupakan simbol status sosial dan kekuasaan orang yang mengenakannya.

BACA JUGA:

Salah satu contohnya adalah pada masa Dinasti Tudor di Inggris dan Wales, yang berlangsung dari abad ke-15 hingga 17. Orang-orang dari kalangan atas suka menjahit perak pada pakaian mewah mereka sebagai tanda kemakmuran dan kedudukan tinggi mereka.

Bahkan, Cleopatra, Ratu Mesir Kuno yang terkenal, pun kerap menggunakan kosmetik yang membuat wajahnya berkilau. Kosmetik tersebut dibuat dari kumbang yang dihancurkan dan diolah, menunjukkan kekayaan dan kemewahannya.

Lebih dari Sekadar Kemewahan

Namun, pakaian shimmer tidak selalu berarti penanda status sosial atau kemewahan. Gaya pakaian ini juga pernah menjadi lambang bagi perlawanan atas nilai dan norma yang sudah mapan di masyarakat.

Contohnya, pada era punk rock di tahun 1970-an, pakaian shimmer digunakan sebagai bentuk pemberontakan terhadap budaya mainstream. 

BACA JUGA:

Para punk rocker mengenakan pakaian berkilau yang dipadukan dengan elemen punk lainnya, seperti kulit, rantai, dan rambut mohawk, untuk menunjukkan identitas dan sikap anti-kemapanan mereka.

Evolusi Pakaian Shimmer

Seiring perkembangan zaman, pakaian shimmer terus berevolusi dan memiliki makna yang beragam. Di era modern, pakaian shimmer sering dipakai untuk berbagai acara, mulai dari pesta dan festival hingga fashion show dan red carpet.

Kilauannya yang menarik perhatian membuat pakaian shimmer menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin tampil stylish dan percaya diri. Namun, makna simbolisnya tetap ada, dan pakaian shimmer dapat digunakan untuk mengekspresikan berbagai macam identitas dan ide.

Pakaian shimmer memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, mencerminkan berbagai aspek budaya dan masyarakat. Dari simbol status dan kekuasaan hingga lambang perlawanan dan ekspresi diri, kilauannya yang memesona terus menarik perhatian dan menginspirasi para fashionista di seluruh dunia. ***