Presiden Jokowi memamerkan mesin pertanian, berupa rice mill unit (RMU), dryer, combine harvester, traktor bantuan kepada petani Indonesia.
Ekbis

Indonesia Buka Akses Ekspor Alat Mesin Pertanian ke Maroko

  • Forum bisnis ini diharapkan menghasilkan kesepakatan kerjasama konkret antara pelaku bisnis Indonesia dan Maroko, sehingga ekspor alsintan Indonesia ke pasar Maroko dan Afrika terus meningkat.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

MAROKO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar Forum Bisnis bertajuk "The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation". 

Forum bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan akses pasar produk industri nasional, khususnya alat mesin pertanian (alsintan), ke pasar ekspor nontradisional.

Forum bisnis ini diadakan pada 24 April 2024 sebagai bagian dari agenda kegiatan Salon International de l'Agriculture au Maroc (SIAM) Meknes ke-16 yang berlangsung di Meknes, Maroko. 

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk, Confederation Generale Des Entreprises Du Maroc (CGEM), asosiasi yang menaungi para pelaku bisnis di Maroko. Kemudian Pusat Pengembangan Perdagangan Islam (ICDT).

Berikutnya organisasi yang mempromosikan perdagangan dan investasi di negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI), asosiasi pelaku ekspor dan impor Maroko, dan para pelaku usaha di bidang industri pertanian. 

BACA JUGA:

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Sopar Halomoan Sirait, dalam sambutannya menyampaikan bahwa industri alsintan merupakan salah satu sektor penting dalam mendukung penguatan implementasi strategi pertanian nasional.

"Industri alat dan mesin pertanian juga mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap PDB nasional sebesar 10 persen," ungkap Sopar.

Sementara Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Hasrul Azwar, menyatakan bahwa Maroko memiliki potensi kerja sama yang besar dengan Indonesia dalam bidang alsintan. Hal ini mengingat Maroko menjadikan sektor agrikultur sebagai kontributor utama dalam pertumbuhan ekonominya.

"Melalui forum ini diharapkan dapat terjalin kemitraan antara pelaku bisnis Indonesia dengan Maroko, terutama dalam bidang alat mesin pertanian, sebagai bagian dari partisipasi Indonesia pada SIAM Meknes 2024, yang merupakan pameran pertanian terbesar di Afrika," papar Hasrul.

Peluang Besar Kerjasama Indonesia-Maroko

Pandangan positif terhadap peluang kerjasama antara Indonesia dan Maroko juga disampaikan oleh Driss Benomar, President of Economic Intelligence Commission CGEM.

"Forum bisnis ini menjadikan ikatan kerja sama kedua negara menjadi lebih erat, dan CGEM siap bekerjasama dengan Indonesia melalui KBRI di Rabat, untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi," tuturnya.

BACA JUGA:

Driss Benomar juga melihat tidak ada hambatan perdagangan antara Maroko dan Indonesia.

"Jadi, itu menjadi sebuah kesempatan besar dalam menjalin kolaborasi kedua negara yang akan terus meningkat di masa mendatang," imbuhnya.

CGEM pun menyatakan ketertarikannya dengan produk-produk alsintan yang diperkenalkan oleh perusahaan Indonesia. Beberapa produk yang menarik perhatian CGEM antara lain electric sprayer, drone, smart irrigation system, serta alat pra-panen dan pasca-panen.

Produk-produk tersebut akan diinformasikan kepada para anggota CGEM untuk seterusnya diharapkan terdapat jalinan kerja sama yang berkelanjutan.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari ICDT yang memandang Indonesia bisa menjadi mitra penting bagi Maroko karena dapat saling mengisi dalam upaya peningkatan kerjasama industri, khususnya terkait investasi dan perluasan akses pasar.

BACA JUGA:

ICDT akan terus memperkuat komunikasi agar kerjasama industri intra OKI terus meningkat dengan Indonesia sebagai salah satu penggerak utamanya.

Forum bisnis ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan kerjasama yang konkret antara pelaku bisnis Indonesia dan Maroko, sehingga dapat meningkatkan ekspor alsintan Indonesia ke pasar Maroko dan Afrika. ***