Indonesia dan Mesir Jalin Kerjasama Perdagangan Minyak Kelapa Sawit
- Produk minyak kelapa sawit yang paling banyak diekspor ke Mesir adalah minyak kelapa sawit hasil rafinasi dan fraksinasi.
Ekbis
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengumumkan rencana kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Mesir di bidang minyak kelapa sawit. Hal ini disampaikan saat mengunjungi perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit Savco di Mesir pada Sabtu (27/4/2024).
Kunjungan Wamendag Jerry disambut baik oleh Presiden Direktur Savco Ammar Aboullaban dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo M. Syahran Bhakti S.
Sebelumnya, Savco telah menjalin komunikasi dengan Sinar Mas, salah satu perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, untuk membahas potensi kerjasama.
“Savco berminat menjadi agen Sinar Mas di Mesir dan ingin mengimpor minyak curah dari Indonesia sebanyak 5.000 ton per bulan. Minyak curah tersebut akan dikirim ke Pelabuhan Adabya di Mesir,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemendag, Rivai Abbas dalam pernyataan resmi.
Pemerintah Indonesia menyambut baik minat Savco dan siap memfasilitasi kerjasama ini. Diharapkan kolaborasi ini dapat segera terwujud dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan Mesir lainnya di bidang minyak kelapa sawit.
BACA JUGA:
“Kolaborasi ini merupakan langkah maju untuk Indonesia-Mesir. Kami akan segera memfasilitasi kerjasama antara Savco dengan Sinar Mas,” ujar Rivai mengutip Wamendag Jerry Sambuaga.
Minyak Kelapa Sawit Rafinasi Mendominasi Ekspor ke Mesir
Menurut Wamendag Jerry, produk minyak kelapa sawit yang paling banyak diekspor ke Mesir adalah minyak kelapa sawit hasil rafinasi dan fraksinasi (Refined, Bleached, and Deodorized/RBD). RBD adalah minyak kelapa sawit mentah yang telah dimurnikan, diputihkan, dan dihilangkan baunya.
RBD diproses dengan tekanan tinggi dan memiliki rasa hambar. RBD memberikan kontribusi sebesar 31 persen dari total nilai ekspor Indonesia ke Mesir dengan nilai mencapai USD 1,31 miliar.
BACA JUGA:
“Wamendag Jerry menekankan pentingnya meningkatkan permintaan ekspor produk nonmigas yang bernilai tambah, termasuk produk kelapa sawit dan turunannya,” kata Rivai.
Peningkatan ekspor ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas produk.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain untuk menjalin kerjasama perdagangan di bidang minyak kelapa sawit dengan Indonesia. ***