Inflasi 2021 Masih Berada di Bawah Target
- IBUKOTAKINI.COM – Kenaikan harga kelompok makanan dan tarif angkutan udara memberikan dorongan inflasi pada Desember 2021 di Kota Balikpapan. Kendati pada Desem
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Kenaikan harga kelompok makanan dan tarif angkutan udara memberikan dorongan inflasi pada Desember 2021 di Kota Balikpapan. Kendati pada Desember 2021 mengalami inflasi. Angka tersebut masih berada di rentang target inflasi tahun 2021 sebesar 3,0%±1.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo menjelaskan bahwa Desember 2021, mengalami inflasi sebesar 0,72% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan November 2021 sebesar 0,27% (mtm).
Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 2,28% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (1,87%-yoy) maupun Kalimantan Timur (2,15%-yoy).
“Inflasi tahunan tersebut berada pada rentang target inflasi tahun 2021 sebesar 3,0%±1,” kata Sri Darmadi Sudibyo dalam keterangannya pada Senin (3/1/2021).
Inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,41% (mtm).
Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah di tengah menurunnya jumlah panen di daerah sentra.
Baca Juga:
- https://ibukotakini.com/read/awal-tahun-2022-kantor-kelurahan-mekarsari-pindah
- https://ibukotakini.com/read/perluas-pasar-transkon-jaya-buka-kantor-perwakilan-di-makassar
- https://ibukotakini.com/read/pelaksanaan-ptm-tunggu-satu-pekan-lagi
Kata Sudibyo begitu disapa, inflasi juga didorong oleh berlanjutnya kenaikan harga minyak goreng seiring kenaikan harga CPO dunia dan kenaikan harga sayuran hijau akibat panen yang menurun di cuaca yang kurang kondusif.
Kelompok transportasi juga mengalami inflasi dengan andil 0,33% (mtm) yang didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat dan pencabutan larangan bepergian sepanjang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
“Di sisi lain, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi dengan andil sebesar 0,08%, yang dipengaruhi oleh menurunnya harga barang di kelompok pakaian seperti baju kaos berkerah pria, kemeja panjang katun pria, baju kaos berkerah wanita, blus wanita dan sebagainya,” sebutnya.
Ia memerkirakan bahwa ke depan beberapa faktor yang masih akan memberikan tekanan inflasi.
Di antaranya naiknya konsumsi masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang berangsur pulih; kenaikan harga rokok setelah adanya kebijakan kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dan rokok; naiknya harga LPG khususnya untuk non subsidi.
“Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil,” tutup Darmadi Sudibyo.