Berbagai kebijakan pemerintah pusat mendorong inflasi di Ballikpapan, selain pasokan bahan makanan yang mayoritas didatangkan dari luar Balikpapan.
Ekonomi

Inflasi di Balikpapan Naik Karena Faktor Ini

  • IBUKOTAKINI.COM - –Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memperkirakan sejumlah kebijakan pemerintah pusat akan menyumbang inflasi pada bulan April. Perkiraan itu
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Inflasi di Kota Balikpapan diperkirakan kembali naik pada bulan ini sebagai dampak mulai berlakunya kebijakan pemerintah pusat. Pada Maret lalu, penyangga ibu kota negara baru ini juga mengalami kenaikan dengan besaran melampaui provinsi. 

Perkiraan itu terungkap dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengenai stabilitas harga dan pasokan bahan pokok penting menjelang Idulfitri 1443.  

Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Balikpapan Agus Budi Prasetyo mengatakan, sejumlah faktor akan menjadi tantangan dalam upaya pengendalian inflasi.  Di antaranya, masih tingginya ketergantungan bahan pangan dari daerah lain dan resiko anomali cuaca.⠀

"Dengan masih tingginya ketergantungan bahan pangan dari daerah lain, kemudian pergerakan ekonomi global nasional maupun Kalimantan Timur yang berpotensi mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat," kata Agus Budi, baru-baru ini.⠀

Begitu juga dengan kenaikan harga BBM nonsubsidi ini juga dapat memicu naiknya harga barang dan jasa lainnya. Kenaikan PPN 11 persen berisiko meningkatkan inflasi. Kemudian berlanjutnya kenaikan harga minyak goreng di tengah permintaan yang naik serta naiknya permintaan masyarakat di bulan Ramadaan dan jelang Idulfitri.⠀

Untuk itu, pentingnya bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenaikan harga dan gangguan distribusi maupun penimbunan termasuk pengawasan penyaluran distribusi BBM dan Elpiji.⠀

Diketahui, perkembangan pengendalian inflasi daerah Kota Balikpapan pada bulan Maret Tahun 2022, mengalami inflasi sebesar satu persen. Apabila dibandingkan pada bulan Februari 2022 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen. Sedangkan, secara tahunan masih terjaga pada level 3,2 persen.⠀

"Ini lebih tinggi dari inflasi provinsi 2,15 persen dan menurut Bank Indonesia Kaltim 2,86 persen. Sasaran nasional targetnya 3 plus minus 1 persen. Saya kira inflasi masih terjaga pada sasaran rata-rata nasional," ungkap Agus Budi.⠀

Sementara itu, Pemkot Balikpapan telah melaksanakan beberapa kebijakan pengendalian inflasi di triwulan pertama yakni penerbitan surat keputusan Wali Kota Balikpapan pada tanggal 4 Februari 2022 tentang peta jalan pengendalian inflasi kota Balikpapan tahun 2022-2024.⠀

"Ini sebagai dokumen perencanaan atau acuan dalam melaksanakan kegiatan pengendalian inflasi di Kota Balikpapan sampai pada tahun 2024," ucapnya.⠀

Termasuk, menerbitkan Surat Edaran Wali Kota pada tanggal 31 Maret 2022 tentang belanja bijak dan cerdas serta pelaksanaan umat peduli inflasi yang bekerjasama dengan masyarakat ekonomi syariah, sebagai upaya komunikasi yang efektif kepada masyarakat.⠀

Selanjutnya adalah meningkatkan peran Perumda Manuntung Sukses dalam pengendalian inflasi, dengan bekerja sama PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) dalam pendistribusian minyak goreng.⠀

Selain itu juga, Dinas Perdagangan Balikpapan melaksanakan operasi pasar komoditi minyak goreng di enam kecamatan dan pemantauan stok barang di level distributor dan harga di seluruh pasar Kota Balikpapan secara harian. Kemudian, pelaksanaan pasar murah Ramadan dan pasar tani oleh Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Balikpapan. (*)