Inflasi Kaltim Oktober 2025 Capai 1,94 Persen, dipicu kenaikan harga jasa perawatan diri
Ekbis

Inflasi Kaltim Oktober 2025 Capai 1,94 Persen

  • Dipicu Kenaikan Harga Jasa Perawatan Pribadi
Ekbis
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat inflasi tahunan (year on year/y-o-y) sebesar 1,94 persen pada Oktober 2025. Angka ini dipicu oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok jasa perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik signifikan hingga 12,13 persen.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menjelaskan, dari empat daerah yang menjadi sampel penghitungan inflasi. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat inflasi tertinggi, mencapai 2,47 persen. Disusul Samarinda 2,03 persen, Balikpapan 1,81 persen, dan Berau 1,78 persen.

“Inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 2,47 persen, disusul Samarinda sebesar 2,03 persen, kemudian Balikpapan 1,81 persen, dan terendah Kabupaten Berau sebesar 1,78 persen,” ungkap Yusniar dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).

BPS mencatat, kelompok pengeluaran yang paling berkontribusi terhadap inflasi tahunan di Kaltim adalah: Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 3,74 persen; Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,08 persen; Kesehatan naik 1,38 persen; Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,47 persen; Pendidikan naik 2,80 persen; Penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 1,66 persen; Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik paling tinggi, mencapai 12,13 persen.

BACA JUGA:

Ekspor Nonmigas Kaltim Tertekan 15,42 Persen hingga September 2025 - ibukotakini.com

Menurutnya, kenaikan pada kelompok jasa pribadi dan pendidikan mencerminkan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Terutama menjelang akhir tahun yang biasanya ditandai dengan kenaikan permintaan terhadap jasa dan kebutuhan rumah tangga.

Sementara itu, sejumlah kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,45 persen.

Kelompok lainnya yang juga mencatat deflasi yaitu: Pakaian dan alas kaki turun 1,15 persen; Transportasi turun 1,43 persen; Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,40 persen.

Selain inflasi tahunan, lanjut Yusniar, inflasi bulanan (month to month/m-to-m) pada Oktober 2025 sebesar 0,01 persen dan inflasi tahun kalender (year to date/y-to-d) sebesar 1,55 persen.

“Capaian ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi di Kalimantan Timur masih relatif terkendali dan berada di bawah target inflasi nasional 2025 yang ditetapkan pemerintah di kisaran 2,5 ± 1 persen,” tutupnya. ***