Ilustrasi inflasi.
Kabar Ibu Kota

Inflasi Kota Balikpapan lebih dari 5 Persen

  • Penjabat Sekda Balikpapan,  Muhaimin mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok telah melambungkan inflasi di Balikpapan. Menurut Muhaimin, inflas
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Inflasi Kota Balikpapan sampai pertengahan tahun 2022 telah mencapai lebih dari 5 persen. Tingginya angka inflasi Kota Balikpapan diungkapkan Penjabat Sekda Balikpapan,  Muhaimin usai rapat koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Rabu (31/8/2022).  

Menurut Muhaimin, inflasi disebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok yang telah melambung sejak beberapa waktu terakhir. Terkait situasi ini, Muhaimin mengatakan, Mendagri mengarahkan kepada Gubernur, Walikota dan Bupati menjaga inflasi daerah supaya tetap stabil,” kata Muhaimin. 

“Banyak komoditi yang menyumbang Inflasi seperti cabai, bawang merah termasuk adanya rencana kenaikan BBM,” ujarnya. Tak hanya itu, Mendagri juga meminta Satuan Tugas (Satgas) pangan yang ada di Kabupaten Kota tetap dijalankan, agar inflasi dapat terkendali.

Termasuk, daerah yang masih mempunyai anggaran terkait Dana Tak Terduga (DTT), ketika terjadi inflasi bisa dialokasikan untuk mengendalikan inflasi. 

“Nanti ada surat edaran Menteri terkait bagaimana arahan kepada provinsi Kabupaten Kota, supaya penggunaan anggaran terkait inflasi itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan,” terangnya.

Meskipun sebenarnya, Pemerintah Kota Balikpapan sudah melakukan pengendalian Inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang selalu menyampaikan kondisi inflasi di Kota Balikpapan. 

Begitu juga Dinas Perdagangan Kota Balikpapan dan Asisten II Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan terus selalu berkoordinasi dan memonitor kondisi di lapangan, salah satunya kebutuhan bahan pokok.

Muhaimin berharap, Inflasi di Kota Balikpapan tidak lebih dari tiga persen tetapi ternyata saat ini mencapai lima persen. Namun, kondisi Inflasi yang tinggi ini bukan hanya di Kota Balikpapan tapi seluruh Indonesia, yang disebabkan faktor-faktor tadi diantaranya kenaikan bahan pokok.

“Mudah-mudahan TPID Kota Balikpapan tetap berupaya menekan terjadi inflasi, yang akan berdampak pada daya beli masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan itu juga, Kepala Disdag Kota Balikpapan,  Arzaedi Rachman mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan tim TPID Kota Balikpapan, untuk menindaklanjuti isu dari hasil rapat ini.  “Alhamdulillah, kebutuhan pokok di Kota Balikpapan, cukup terkendali walaupun ada terjadi turun naik harga seperti cabai, bawang termasuk ayam,” kata dia. ###