Ini saham rekomendasi dari IPOT pekan ini
Ekonomi

Inflow Asing Meningkat, 3 Saham Jadi Rekomendasi IPOT Ini

  • JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,45% ke level 7.009 pada Jumat lalu, 24 November 2023 lalu. Ini me
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,45% ke level 7.009 pada Jumat lalu, 24 November 2023 lalu. Ini merupakan penutupan IHSG di atas level 7.000 dalam 2 bulan terakhir.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhan menjelaskan geliat IHSG pada minggu lalu tertopang top gainers IDX Techno yang naik 14% dalam seminggu terakhir yang disebabkan kenaikan saham GOTO. GOTO mengalami kenaikan sebesar 11,9% selama sepekan terakhir. 

"Kenaikan saham GOTO tidak lepas dari sentimen TikTok yang akan kembali beroperasi di Indonesia melalui skema pembentukan usaha gabungan dengan e-commerce lokal, dan GOTO dirumorkan menjadi pihak yang digandeng oleh TikTok," terangnya di Jakarta, Selasa, 28 November 2023.

Selain IDX Techno, ada pula penopang lain yakni IDX Finance yang dalam sepekan terakhir naik sebesar 2,59% disebabkan mulai masuknya aliran dana asing ke dalam saham-saham perbankan IHSG. Di sektor ini BBRI naik sebesar 3,3% selama seminggu terakhir sekaligus menjadi penyumbang movers terbesar untuk sektor finance.

BACA JUGA:

Sementara itu, sektor yang menjadi top losers pada minggu lalu yakni sektor IDX Basic yang melemah 2,92% selama seminggu yang disebabkan oleh pelemahan saham AMMN yang turun sebesar 5,6% dalam periode yang sama. 

"Penurunan saham AMMN tidak lepas dari sentimen masuknya saham tersebut ke dalam beberapa indeks besar seperti MSCI dan FTSE. Meskipun masuknya AMMN baru efektif terjadi pada 1 Desember mendatang, namun efeknya sudah terlihat dari saat ini ditandai dengan turnover transaksi yang melebihi dari rata-rata transaksi harian menjelang rebalancing ini," imbuhnya.

Selain IDX Basic, ada pula sektor IDX Health yang menurun sebesar 2,09% dalam sepekan terakhir. Dimas menjelaskan, jika dilihat dari teknikalnya memang IDX Health sedang mengalami downtrend berat dalam jangka pendek karena sudah berada di bawah MA20 & MA50 (merupakan indikasi downtrend jangka pendek-menengah) dan breakdown support 1360 yang merupakan support dalam 1,5 tahun terakhir.

3 Sentimen Minggu Lalu

Terkait sentimen khusus yang memengaruhi pergerakan IHSG pada minggu lalu 20-24 November 2023, Dimas menyebutkan ada 3 sentimen utamanya, yakni FOMC Minutes, Suku Bunga Acuan BI  dan Aliran Dana Asing ke IHSG.

Terkait sentimen FOMC Minutes, pada Rabu lalu para pejabat The Fed mengadakan pertemuan untuk membahas arah kebijakan suku bunga. Pada pertemuan tersebut para pejabat tidak memberikan indikasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat (higher for longer) demi mencapai target inflasi 2% yang ditetapkan.

"Hal ini membuat ketiga indeks utama Wall Street melemah dan penurunan cukup dalam juga terjadi di IHSG yang juga turun sebesar 0,79% pada Rabu lalu."

Terkait sentimen suku bunga acuan BI, pada Kamis 23 November 2023 lalu sentimen terjadi dari dalam negeri terkait dengan keputusan RDG BI yang memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga di level saat ini (6%). Keputusan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dan sebagai langkah pencegahan untuk mengatasi dampak tingginya ketidakpastian global.

"BI juga berkomitmen untuk menjaga inflasi di dalam target yang ditetapkan. Meskipun terjadi kenaikan inflasi pada bulan Oktober 2023, BI memproyeksikan inflasi akan tetap berada dalam kisaran target, yaitu 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024."

Sementara itu terkait sentimen aliran dana asing ke IHSG, Dimas menerangkan pada 2 hari perdagangan terakhir di minggu lalu, investor asing kembali melakukan aksi beli ke IHSG. Pembelian yang dilakukan investor asing itu pun merupakan pembelian terbesar ke saham-saham IHSG dalam sebulan terakhir.

"Inflow asing terbanyak adalah ke saham BBRI dan membuat harga saham dengan kapitalisasi terbesar ke-2 ini pun naik 3%an dalam seminggu terakhir."

3 Sentimen Minggu Ini

Berbicara tentang sentimen market minggu ini untuk periode 27 November-1 Desember 2023 yang wajib diperhatikan para trader saham, Dimas menyebutkan 3 sentimennya yakni Inflasi Indonesia, Rebalancing indeks MSCI di AMMN dan Pidato Jerome Powell pada Jumat mendatang.

Terkait sentimen inflasi Indonesia, jelasnya, inflasi tahunan untuk November diprediksi akan meningkat dengan konsensus 2,71% Vs 2,56% di Oktober. Meskipun terjadi peningkatan, angka tersebut masih berada di dalam target inflasi yang ditetapkan untuk tahun 2023 yaitu 3,0 ± 1%.

Terkait Rebalancing Indeks MSCI di AMMN yang akan berlaku efektif per 1 Desember 2023, diperkirakan AMMN akan menerima inflow sebesar Rp 3-4 triliun dengan masuknya AMMN ke indeks MSCI. Inflow ini termasuk besar, mengingat turnover transaksi yang terjadi di AMMN dalam sebulan terakhir adalah sebesar Rp900 miliaran. 

"AMMN yang saat ini menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-6 di IHSG membuat saham ini memiliki bobot yang cukup besar terhadap pergerakan indeks. Apabila pada saat 30 November nanti (1 hari sebelum efektif masuk MSCI), AMMN mengalami kenaikan harga yang signifikan yang disebabkan inflow yang masuk ke saham ini, bukan tidak mungkin IHSG pun juga akan naik signifikan di waktu tersebut."

Ia menambahkan hal ini pernah terjadi ketika GOTO masuk indeks MSCI pada 31 Mei 2023 lalu, dimana pada saat closing GOTO ditutup di harga ARA dengan net buy investor asing di hari tersebut sebesar Rp2,86 triliun, dan membuat IHSG ikut terkerek naik pada saat closingnya.

Sementara itu terkait Pidato Jerome Powell pada Jumat mendatang, sentimen ini mirip seperti pertemuan pejabat The Fed yang menjadi sentimen di minggu lalu yakni pada Rabu 22 November lalu. Tentunya ini menjadi perhatian investor di seluruh dunia dimana pada pidato terakhir Powell dan para pemegang kebijakan moneter memperkirakan kenaikan suku bunga masih mungkin akan dilakukan di sisa tahun ini.

"Powell pun sudah memberikan isyarat terhadap hal ini, seiring dengan pertemuan di minggu lalu yang membahas kebijakan suku bunga ketat (higher for longer) masih akan tetap dilakukan demi mencapai target inflasi 2%," tandasnya.

Nah, berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan #PakeAjaDulu IPOT, merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 24 November 2023 mendatang, yakni Buy AMMN (Support: 7.000, Resistance: 7.800), Buy on Pullback BBNI (Support: 5.000, Resistance: 5.400) dan Buy on Pullback WIIM (Support: 3.080, Resistance: 3.600). ***