Kawasan pergudangan di Kariangau, Balikpapan
Bisnis

Ini Alasan Pemerintah Perkuat Sistem Resi Gudang, Semua Dapat Manfaat

  • IBUKOTAKINI.COM - SRG dapat berperan penting sebagai sarana penyimpanan logistik dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi.
Bisnis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

Balikpapan, IBUKOTAKINI.COM - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko menyebutkan beberapa strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan sistem resi gudang (SRG). 

Salah satunya, kolaborasi kebijakan dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan pelaku usaha untuk mengoptimalkan SRG sebagai hub point perdagangan komoditas dalam dan luar negeri. 

Selain itu, juga memperkuat regulasi di bidang SRG untuk mewujudkan ekosistem yang aman dan akuntabel. 

“Kolaborasi penting untuk melakukan pemetaan gudang-gudang SRG di sisi hulu dan hilir, sehingga terkoneksi dengan pasar. Ini artinya SRG dapat menjadi hub point perdagangan komoditas dalam dan ekspor,” kata Didid Noordiatmoko sebagaimana dikutip dalam siaran resmi Kementerian Perdagangan dikutip Jumat, 3 Maret 2023. 

Strategi selanjutnya menurut Didid ialah penguatan regulasi yang diharapakan dapat menumbuhkan kepercayaan pelaku usaha. 

“Selain itu, pemerintah juga terus memberikan pelatihan kepada para pengelola gudang SRG untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola gudang,” kata Didid.

BACA JUGA:

Didid menjelaskan, dalam rantai pasok komoditas, SRG dapat berperan penting sebagai sarana penyimpanan logistik dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi. 

Gudang-gudang SRG dapat dimanfaatkan petani atau usaha kecil dan menengah (UKM) dan pelaku usaha. Gudang SRG menjadi sarana penyimpanan komoditas (manajemen pascapanen) atau sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum dipasarkan atau diolah untuk proses selanjutnya.

“Jaringan SRG dapat melibatkan seluruh komponen dalam perdagangan komoditas, mulai dari hulu yaitu bahan baku sampai dengan hilir pabrikan atau prosessor,” katanya. 

“Mulai dari petani produsen yang terletak di pedesaan, jaringan perdagangan antar pulau, hingga kebutuhan ekspor ke luar negeri,” lanjut Didid, SRG dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok daerah dan nasional. 

Sebab, data ketersediaan stok di setiap gudang SRG terintegrasi melalui suatu Sistem Informasi Resi Gudang  (SIRG) yang dapat dipantau pemerintah. 

Melalui SIRG, ketersediaan komoditas di setiap wilayah lokasi gudang SRG dapat diketahui, sehingga dapat menjadi instrumen pemerintah dalam mengambil kebijakan. Hal ini penting dalam menciptakan ketahanan pangan nasional. 

“Dengan SIRG, ketersediaan stok daerah dan nasional bahan pangan seperti gabah, beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang merah, ayam karkas beku, dan ikan dapat diketahui,” jelas Didid.

Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan pemerintah daerah telah melakukan pembangunan 123 gudang SRG secara bertahap, mulai 2009--2018. Selain pembangunan infrastruktur, Kementerian Perdagangan telah menjalankan beberapa kebijakan melalui pengadaan  sarana prasarana pascapanen yang terintegrasi dengan gudang SRG. 

“Peran pemerintah daerah sangat penting dalam mengembangkan SRG di daerah untuk dapat mengeluarkan kebijakan dalam rangka pengembangan SRG,” ungkap Didid.

Selain itu, untuk meringankan beban bunga bank dalam pemanfaatan SRG, pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang pemberian subsidi bunga kredit resi gudang baik kredit konvensional maupun kredit syariah melalui Peraturan Menteri Keuangan No.187 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2022. 

Dalam peraturan ini, cakupan kelompok yang dapat menerima subsidi antara lain petani, nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam pemanfaat hasil hutan, koperasi, serta UKM. ###