logo
Ilustrasi
Tren Leisure

Ini Cara Mencegah Serangan Malware Smominru

  • Serangan malware Smominru menjadi serangan yang paling cepat menyebar pada sistem operasi Windows yang tidak melakukan pembaruan.

Tren Leisure
Admin

Admin

Author

JAKARTA—Serangan malware Smominru disebut menjadi serangan yang paling cepat menyebar di seluruh dunia. Malware ini umumnya menyebar pada sistem operasi Windows yang tidak melakukan pembaruan.

Berdasarkan rilis yang diterima dari Kaspersky, infeksi Smominru pada Agustus 2019 mencapai 90.000 mesin di seluruh dunia dengan tingkat infeksi hingga 4.700 kompter per hari. China, Taiwan, Brasil, Rusia, dan Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak mendapatkan serangan malware ini.

Dengan menggunakan botnet, Smominru menciptakan pengguna baru yang disebut sebagai admin $ dengan hak istimewa admin pada sistem dan dapat mengunduh sejumlah muatan berbahaya. Tujuan yang paling jelas adalah untuk secara diam-diam menggunakan komputer yang terinfeksi untuk menambang cryptocurrency dengan biaya yang ditanggung oleh korban.

Tidak sampai di situ, malware tersebut juga mengunduh satu set modul yang digunakan untuk memata-matai, ekstrasi data, dan pencurian kredensial. Selain itu, begitu Smominru memperoleh pijakan, Smominru mencoba untuk menyebarkan lebih jauh ke dalam jaringan untuk menginfeksi sebanyak mungkin sistem yang ada.

Botnet Smomenru juga sangat kompetitif dan tidak segan untuk memusnahkan seluruh rivalnya di komputer yang terinfeksi. Dengan kata lain, itu tidak hanya menonaktifkan dan memblokir aktivitas berbahaya lainnya yang berjalan pada perangkat yang ditargetkan, tetapi juga mencegah infeksi lebih lanjut oleh para rivalnya.

Botnet mengandalkan lebih dari 20 server khusus, sebagian besar berlokasi di Amerika Serikat, meskipun beberapa di-host di Malaysia dan Bulgaria. Infrastruktur serangan Smominru yang didistribusikan secara luas, kompleks, dan sangat fleksibel membuatnya tidak mungkin dengan mudah dikalahkan, sehingga tampaknya botnet akan aktif selama beberapa waktu ke depan.

Untuk mencegahnya, pengguna harus memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak lainnya secara teratur. Selain itu, gunakan kata sandi yang kuat. Pengelola kata sandi yang andal membantu pengguna membuat, mengelola, dan secara otomatis memperoleh serta memasukkan kata sandi, sehingga dapay menghindari serangan brute-force. Apabila diperlukan, pengguna juga dapat menggunakan antivirus.