logo
Pj Sekda Balikpapan, Muhaimin mengunjungi sejumlah sekolah untuk memantau pelaksanaan MPLS. Muhaimin juga menjelaskan pembagian seragam sekolah gratis.
Kabar Ibu Kota

Ini Jadwal Penerimaan Seragam Gratis Bagi Pelajar SD dan SMP di Balikpapan

  •  IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan akan membagikan seragam sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP mulai tahun ini.Namun sampai pekan perta
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan akan membagikan seragam sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP mulai tahun ini.  Namun sampai pekan pertama akan berakhir, ribuan siswa di Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara, belum menerima seragam yang dijanjikan.

Menurut rencana para siswa akan menerima tiga setel seragam. Semuanya untuk siswa baru kelas I SD, MI dan MTs serta pendidikan kesetaraan Paket A, B dan C. Juga siswa kelas 7 atau 1 SMP.

Seragam diberikan kepada siswa  baik negeri maupun swasta. Untuk merealisasikan janji Wali Kota Rahmad Mas'ud itu,  pemerintah mengalokasikan Rp 23 miliar. Total seragam yang akan dibuat mencapai 12 ribu lebih siswa.

Lalu kapan seragam itu akan diserahkan kepada siswa?

Menurut Penjabat Sekretaris Daerah Balikpapan, Muhaimin, pemberian seragam gratis akan dilakukan awal September 2022 mendatang.  Artinya, siswa harus menunggu selama kurang lebih 2 bulan. Bisa jadi, selama menunggu seragam gratis, para orangtua murid sudah membeli seragam lebih dulu.

Menurut Muhaimin, belum diserahkannya seragam karena saat ini masih dilakukan uji lab dan lelang pengadaan.

"Disdik Balikpapan sudah mengeluarkan surat edaran ke sekolah- sekolah untuk menghindari inflasi dan mengurangi beban orangtua, maka anak-anak SMP masih boleh menggunakan seragam SD, dan kelas 1 SD masih boleh menggunakan seragam TK, PAUD yang lama , dan ini tidak ada larangan," katanya, Rabu (13/7/2022).

Muhaimin menambahkan bahwa seragam sekolah gratis menjadi bagian dari visi misi wali kota Rahmad Mas’ud yang dituangkan di RPJMD sesuai kewenangannya untuk SD dan SMP.

“Orang tua juga banyak yang menanyakan seragam, dan kita jelaskan jika seragam sekolah bantuan dari Pemkot Balikpapan pasti diberikan. Begitu juga untuk yang ikut pendidikan kesetaraan paket A, paket B dan Paket C juga mendapatkan bantuan seragam total 3 stel,” ujarnya.

Soal waktu pemberian seragam sekolah gratis sempat menimbulkan sejumlah pertanyaan di kalangan orang tua murid.

”Jadi gini mulai besok ibu-ibu akan dikumpulkan oleh wali kelas ya kan masih MOs Hari terakhir. Jadi nanti besok dilakukan pengukuran. setelah itu dijahit dan akan serahkan awal September, ”  jelas Muhaimin.

Data ukuran baju ini selanjutnya akan diserahkan kepada pemenang lelang baju seragam. Siswa akan mendapatkan tiga baju seragam yakni Baju sekolah untuk SD merah putih, untuk SMP putih biru, baju pramuka dan baju Batik Balikpapan. 
Muhaimin menambah baju baru akan diserahkan pada September Karena terjadi pergeseran anggaran. Semula hanya diberikan pada siswa SD dan SMP namun wali kota meminta agar siswa MI, MTs dan kesetaraan (paket) juga mendapat baju gratis.

Penjelasan langsung kepada orang tua murid untuk menghindari kesimpang siuran informasi dan miss. ”Makanya kami turun langsung. Jadi sebetulnya mereka masyarakat paham saja cuma mereka butuh kepastian. Makanya kita turun ke sekolah lalu menyampaikan kepadamu orang tua murid,” tandasnya.

Untuk melihat pelaksanaan tahun ajaran baru 2022/2023, dan meluruskan berita-berita yang beredar diluar terkait kapan seragam sekolah dari Pemerintah Kota Balikpapan dibagikan.

“Juga ada informasi di luar bahwa janji Pemkot Balikpapan kapan direalisasikan seragam sekolah, bahkan ada yang tidak percaya dikasih atau tidak, sehingga harus diluruskan berita-berita yang simpang siur,” ujarnya.

Kata Muhaimin, kenapa sampai saat ini belum dibagikan seragam sekolanya, karena sekarang baru dilakukan pengukuran baju, dan bersamaan dilakukan proses tender, setelah dilakukan itu dan paling lama awal September sudah diserahkan.

“Kenapa lambat, datanya yang ditenderkan itu harus sesuai dengan data yang ada sekitar 12 ribu, kita tahu setelah saat masuk sekolah. Bahkan pihak swasta minta agar datanya dipending dulu, tapi kita tidak bisa menunda lama, sehingga kami sepakat kita lelang sesuai dengan data yang ada, kalau terlambat menyusul,” pungkasnya.