Inilah Bank BUMN Pertumbuhan Laba Paling Tinggi di Semester I-2023
- IBUKOTAKINI.COM - Empat emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah merilis laporan keuangannya untuk semester I-2023. Keempatnya mencatat
Ekonomi
JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Empat emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah merilis laporan keuangannya untuk semester I-2023. Keempatnya mencatat pertumbuhan laba bersih pada paruh pertama tahun ini.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) adalah emiten bank berpelat merah yang paling terakhir merilis laporan keuangan untuk semester I-2023, tepatnya pada 30 Agustus lalu.
Di antara bank-bank BUMN, BRI pun tercatat sebagai emiten yang mencatat laba bersih terbesar di angka Rp29,42 triliun.
Kemudian, bank dengan laba bersih tertinggi kedua adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencatat angka Rp20,21 triliun, dan diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp10,3 triliun dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebesar Rp1,47 triliun.
Namun, jika ditinjau dari pertumbuhan laba bersihnya, BRI tidak menduduki peringkat yang pertama. Lantas, siapakah bank BUMN dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi? Berikut rinciannya.
BACA JUGA:
- Tata Pasar Klandasan Balikpapan, Pemkot Bongkar Kios Tak Berizin - ibukotakini.com
- Jelang Pemilu 2024, Polda Kaltim Gelar Tactical Floor Game - ibukotakini.com
- Sepakati Borneo Economic Community, IKN Bakal Jadi Episentrum Pertumbuhan Wilayah Borneo - ibukotakini.com
1. BTN
BTN mencatat laba bersih sebesar Rp1,47 triliun pada semester I-2023 dengan kenaikan 0,23% secara year-on-year (yoy) dari Rp1,46 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
BTN masih mencatat pertumbuhan laba bersih walaupun pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari perseroan mengalami penurunan 16,27% yoy ke angka Rp6,47 triliun.
Ditinjau dari kinerja intermediasi, BTN pada semester I-2023 menyalurkan kredit dan pembiayaan dengan total Rp308 triliun dengan kenaikan 7,52% yoy dari Rp286,15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan laba bersih yang terbilang tipis ini, BTN menjadi bank BUMN dengan pertumbuhan laba bersih terlambat pada paruh pertama 2023.
2. BNI
Pada paruh pertama tahun ini, BNI mencetak laba bersih sebesar Rp10,3 triliun. Angkanya naik 17% yoy dari Rp8,87 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Pertumbuhan laba bersih tersebut dibukukan seiring dengan kenaikan NII perseroan yang tercatat sebesar Rp20,6 triliun atau tumbuh 5,1% yoy.
Penyaluran kredit BNI pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp650,8 triliun, meningkat 4,9% yoy dari Rp620,42 triliun pada semester I-2022.
Walaupun pertumbuhan laba bersih BNI jauh melampaui BTN, namun bank dengan logo berwarna hijau dan jingga ini menduduki menduduki peringkat ketiga di antara Himpunan Bank Rakyat (Himbara) untuk pertumbuhan laba bersih.
3. BRI
Di akhir Juni 2023, BRI mencatat laba bersih sebesar Rp29,56 triliun, melesat 18,7% yoy dari Rp24,79 triliun yang dibukukan pada semester I-2022.
Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan NII perseroan yang naik 1,43% yoy ke angka Rp65,54 triliun dibanding paruh pertama tahun lalu.
Penyaluran kredit BRI pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp1,2 kuadriliun dengan peningkatan 5,54% yoy.
Meskipun memiliki nominal laba bersih terbesar dibanding bank-bank BUMN lainnya, BRI menempati peringkat kedua untuk hitungan pertumbuhan laba bersih.
4. Bank Mandiri
Dengan kenaikan laba bersih 24,9% yoy ke angka Rp25,23 triliun, Bank Mandiri tercatat sebagai emiten perbankan BUMN yang membukukan pertumbuhan laba bersih paling besar.
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh NII Bank Mandiri sebesar 13,1% yoy menjadi Rp47,31 triliun pada semester I-2023.
Dari segi intermediasi, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit sebesar Rp1,27 kuadriliun atau meningkat 11,8% yoy.
Dikatakan oleh Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, lonjakan laba bersih perseroan didukung oleh kenaikan pendapatan yang melampaui biaya operasional.
Sebagai informasi, beban Bank Mandiri pada semester I-2023 menyusut 10% yoy dari Rp15,48 triliun menjadi Rp13,83 triliun.
"Jadinya, gross ratio bisa terjaga positif," kata Sigit dalam paparan kinerja Bank Mandiri semester I-2023, Senin, 31 Juli 2023. (*)