Investasi Balikpapan Tahun 2023 Diproyeksi Menyentuh Rp12 Triliun Lebih
- IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang cukup terbuka dengan berbagai jenis investasi, terkecuali investasi pada sektor industri
Bisnis
IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang cukup terbuka dengan berbagai jenis investasi, terkecuali investasi pada sektor industri tambang.
Adapun, realisasi investasi yang terjadi di Kota Balikpapan sepanjang tahun 2022 adalah mencapai Rp 15,4 triliun secara keseluruhan. Nilai tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Sekitar Rp 15 triliun itu semua izin dari berbagai jenis usaha dan laporan yang masuk ke kami," ucap Boedi Liliono, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu - Satu Pintu (DPMPT-SP) Kota Balikpapan, Selasa (21/2/2023) kemarin.
Ia menyebutkan, industri yang mendominasi dari nilai investasi tersebut, yakni Industri kimia dan farmasi; di posisi kedua adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; kemudian di posisi ketiga yaitu industri jasa.
"Tahun 2022 itu yang paling besar dan mendominasi masih pada industri kimia dan farmasi. Minyak dan gas bumi itu kan masuk ke industri tersebut, termasuk proyek RDMP (Refinery Development Master Plan)," paparnya.
Nilai investasi proyek tersebut mencapai kurang lebih sekitar 83 persen atau senilai Rp 12,9 triliun dari realisasi Rp 15,4 triliun yang dicapai pada tahun 2022.
"Proyeksinya, tahun (2023) ini akan lebih dari Rp 12,9 triliun itu," katanya.
BACA JUGA:
- Kaltim Incar Investasi Rp 59 Triliun - ibukotakini.com
- Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Mal Pelayanan Publik Balikpapan Capai 91 Persen - ibukotakini.com
Kendati begitu, Boedi tidak dapat memastikan angka pasti investasi yang akan masuk ke Balikpapan di tahun ini. Mengingat, rekapitulasi data investasi atau penanaman modal baru akan muncul dan dievaluasi usai melewati triwulan pertama.
Potensi investasi tentu dinilainya akan semakin meningkat dengan adanya kegiatan pembangunan di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kota Balikpapan sebagai kota penyangga.
"Kalau tahun ini memang belum kelihatan, rekap datanya kita baru lakukan per-triwulan atau tiga bulan sekali. Tetapi, yang berpotensi mendominasi ya masih sama seperti tahun lalu, yaitu industri kimia dan farmasi," terangnya.
"Karena kan proyek RDMP ini juga masih akan berjalan sampai 2025," sambungnya.
Bahkan, di tahun 2023 ini diproyeksikan investasi di sektor tersebut akan meningkat secara signifikan, menjelang proses penyelesaian proyek.
"Puncaknya itu akan terjadi di tahun 2023 ini, bahkan akan jauh melebihi dari tahun-tahun yang sebelumnya. Realisasinya di tahun 2024 dan 2025 itu akan lebih sedikit, karena kan sudah tinggal penyelesaianya," ungkap Elok Elvia, Koordinator Substansi Penanaman Modal saat mendampingi Kepala DPMPTSP Kota Balikpapan.
Tetapi, nilai investasi yang diprediksikan akan jauh meningkat itu belum bisa tergambarkan secara pastinya.
Sementara itu, menjelang IKN, Elok menambahkan belum dapat memprediksi atau memproyeksikan investasi atau penanaman modal yang akan masuk ke Kota Beriman ini.
Namun demikian, investasi di sektor jasa seperti hotel, restoran dan cafe sudah mulai terlihat bergerak naik. "Di sektor jasa, contohnya perhotelan, restoran, cafe-cafe yang sudah mulai menjamur di mana-mana juga termasuk. Lebih ke pariwisata dan hiburan lah," tambah Elok.
Agenda atau kegiatan berskala nasional disebutnya akan menjadi pemicu peningkatan pada sektor jasa ini.
"Kita prediksikan 2023 kontribusi hotel akan lebih banyak lagi, karena banyak kegiatan yang berskala nasional. Pastinya akan meningkat di tahun ini," tutupnya. ###