
Investor Malaysia Kucurkan Rp1 Triliun untuk PLTS Berau
- Pada tahap awal, proyek PLTS dirancang menghasilkan kapasitas hingga 50 megawatt
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Minat investor energi hijau dari Malaysia kembali mengalir ke Kalimantan Timur. Leader Energy Group, perusahaan listrik asal Negeri Jiran, menyatakan komitmennya menanamkan investasi awal sebesar Rp1 triliun untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Berau.
Rencana tersebut disampaikan langsung dalam audiensi bersama Wakil Gubernur Kaltim, H. Seno Aji, di Kantor Gubernur Kaltim, beberapa waktu lalu.
Juru bicara Leader Energy, Haga Yudha, mengungkapkan tingginya potensi pengembangan PLTS menjadi daya tarik utama perusahaan untuk masuk ke pasar energi terbarukan di Kalimantan. Terlebih teknologi surya dinilai mampu menopang pasokan listrik, terutama di wilayah terpencil dan kawasan industri yang membutuhkan suplai energi stabil.
“Potensi PLTS di Kaltim sangat menarik bagi kami. Teknologi ramah lingkungan ini bisa menjadi sumber listrik tambahan yang strategis, terutama untuk mendukung daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan,” kata Haga.
Sebagai bentuk keseriusan, Leader Energy Group akan menggandeng perusahaan lokal PT Surya Energi Nusantara melalui pembentukan konsorsium. Pada tahap awal, proyek PLTS dirancang menghasilkan kapasitas hingga 50 megawatt.
“Leader Energy Malaysia dan PT Surya Energi Nusantara akan berkolaborasi membangun PLTS dengan kapasitas awal 50 MW. Estimasi nilai investasinya sekitar Rp1 triliun,” jelas Dr. Rafli Amanda, SH, MAK, CPA, Strategic Corporate PT Surya Energi Nusantara.
BACA JUGA:
Balikpapan Juara Umum POPDA Kaltim 2025, Ini Daftar Peraih Medali Lengkap - ibukotakini.com
Pembangunan PLTS ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi percepatan transisi energi di wilayah Kalimantan, sekaligus membuka peluang kerja sama lanjutan di sektor energi hijau.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyambut baik inisiatif investasi tersebut. Menurutnya, meskipun Kaltim secara umum memiliki surplus pasokan listrik, masih banyak wilayah terpencil yang belum teraliri listrik secara optimal. Kehadiran PLTS di Berau diharapkan mengisi kekosongan itu.
“Kami mendukung penuh niat investasi ini. Pintu selalu terbuka bagi investor yang ingin membangun Kaltim, termasuk di sektor PLTS. Secara teknis, tentu nantinya akan bersinergi dengan PLN sebagai pemegang otoritas kelistrikan negara,” ujar Seno.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi siap memfasilitasi koordinasi antara investor dan PLN, mengingat PLN nantinya menjadi pihak pembeli listrik dari PLTS tersebut.
“Harapan kami Leader Energy bisa mencover wilayah-wilayah terpencil di Kaltim. Ini investasi yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Kami siap membantu percepatan koordinasinya,” lanjutnya.
Kehadiran investasi PLTS ini dinilai sebagai langkah strategis memperkuat bauran energi terbarukan di Kaltim. Di tengah surplus listrik di kota-kota besar, kebutuhan energi bersih untuk wilayah terluar masih menjadi pekerjaan rumah. ***
