Suasana halal bihalal Apindo Kaltim dengan Gubernur Kaltim 2018-2023, Isran Noor.
Politik

Isran Noor Belum Pastikan Maju Pilgub Kaltim 2024

  • Selain dukungan masyarakat, Isran mempertimbangkan perasaannya untuk maju kontestasi Pilgub Kaltim 2024.
Politik
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Politisi senior Isran Noor mengeluarkan pernyataan mengejutkan di depan para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur (Kaltim). 

Gubernur Kaltim periode 2018-2023 itu mengaku belum pasti maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Mantan pengurus Partai Demokrat dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menyebut penggalangan suara yang ia lakukan untuk melihat respons masyarakat. 

“Saya melakukan yang disebut dengan… apakah ini survei? Apakah ini namanya jajak pendapat, apakah hanya ingin mendapatkan informasi,” kata Isran di depan puluhan pengusaha, Jumat, 26  April 2024. 

Bekas Bupati Kutai Timur itu mengaku telah mengumpulkan surat dukungan dari masyarakat di atas blanko yang disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Bahkan blanko dukungan itu sudah hampir mencapai 200 ribu suara. Berdasarkan Keputusan KPU Kaltim Nomor 79 Tahun 2023, tentang syarat jumlah dukungan calon perseorangan dalam Pilgub Kaltim 2024, syarat minimal dukungan calon perseorangan adalah 236.185 suara. 

Angka tersebut merupakan 10 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub 2024.

BACA JUGA:

“Saya kumpulkan surat suara di atas blanko  yang sudah disiapkan sesuai dengan peraturan KPU. Nah ini  yang penting,” kata Isran. Sambil bercanda Isran menyebut pendukungnya tidak menempelkan KTP. 

“Jangan ditempeli KTP, tapi ditempeli fotokopi KTP. Paham? Jangan ditempeli KTP, fotokopinya saja,” kata Isran disambut gelak tawa. Menurut Isran, permintaan dukungan yang ia sebarkan ke masyarakat akan menjadi pertimbangannya untuk menentukan apakah akan maju Pilgub atau tidak.

“Kenapa ini perlu (permintaan dukungan), karena saya ingin tahu apakah masyarakat ini (masih) mau kah endak  saya jadi gubernur.  Itu aja,” kata dia. 

“Kalau ternyata  nanti setelah pada suatu waktunya, oh masih banyak (yang mendukung), saya pertimbangkan untuk maju lagi.  Dan saya yakin, bahwa ini akan saya pertimbangkan kembali,” imbuh Isran. 

“Tapi kalau misalnya saya nilai, masyarakat tidak banyak yang mendukung, ngapain saya maju? Lebih bagus saya bebas,” lanjutnya.

BACA JUGA:

Isran juga punya pertimbangan lain. Misalnya apabila masyarakat menginginkan ia maju menjadi gubernur, namun perasannya tidak ingin maju, maka ia tak akan ikut kontestasi. 

“Atau tadi, cukup yakin saya bahwa saya masih diinginkan, kalau perasaan saya ndak mau, ndak maju juga saya,” ujarnya.  

“Jadi tergantung di sini, hati nurani,” kata Isran sambil menunjuk ke arah dada.

Penuh gelak tawa 

Pertemuan antara Isran Noor dan pengurus Apindo Kaltim terjadi di Balikpapan dalam sebuah agenda halal bihalal. Kegiatan itu turut dihadiri Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo, Ketua Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi), Abriantinus. 

Hadir pula Ketua PHRI Kaltim, Sahmal  Ruhip dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) Kaltim, Ernawati Gaffar. 

Isran Noor berbicara hampir satu jam di depan para pengusaha Kaltim. Berulang kali ia mengeluarkan joke, salah satu ciri khasnya ketika membawakan pidato. 

Salah satu candaan yang disampaikan adalah keterbatasan sebagai kepala daerah. 

BACA JUGA:

“Jadi gubernur itu banyak pembatasnya. Lagi jalan-jalan ajudan di kiri kanan. Nggak bisa melirik yang bagus-bagus tuh. Masuk hotel CCTV berhamburan. Coba kalau ndak jadi gubernur, siapa yang ngurusin,” kata Isran disambut gerrr... 

Mantan guru ngaji ini menyebut gaji seorang gubernur kecil. 

“Gaji gubernur tuh berapa, cuma  delapan juta tujuh ratus ribu tujuh puluh lima ribu rupiah.  Kalau pengusaha (gaji) segini, aduh kecil itu. 8 juta”. 

Meski begitu, kata Isran, gubernur atau kepala daerah dibantu dengan fasilitas negara.  

“Ada memang B-O, Biaya Opeasional. Tapi itu untuk masyarakat kembali, bukan untuk dimakan sendiri. Kakalu ada warga kesusahan mendesak, atau tidak sesuai rencana,” kata dia. 

Peduli Pengusaha 

Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo mengatakan sosok Isran Noor peduli terhadap hubungan ketenagakerjaan. 

Ia menuturkan bahwa berbagai kebijakan yang digagas Isran Noor telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia usaha di Kaltim.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Isran Noor atas perhatiannya kepada Apindo. Berbagai kebijakan yang beliau rumuskan, seperti kemudahan perizinan usaha, infrastruktur yang mumpuni, dan program-program pemberdayaan UMKM, telah membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim," ungkap Slamet Brotosiswoyo.

BACA JUGA:

Ia menambahkan, di masa kepemimpinan Isran Noor, hubungan industrial ketenagakerjaan berlangsung dengan baik. Sehingga di masa pandemi Covid-19, tidak terjadi gejolak di bidang hubungan ketenagakerjaan. Dampaknya, pengusaha bisa survive dan bangkit lagi. 

Slamet mengisahkan besarnya perhatian Isran Noor kepada Apindo Kaltim. “Termasuk memberikan surat edaran tentang keanggotaan Apindo,” imbuhnya. ***