
Jaga Ketahanan Pangan, 97 Hektare Persawahan Gunung Binjai Dimaksimalkan
- Persawahan yang sudah mendapatkan saluran irigasi ini hanya 25,9 hektare
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan memiliki lahan persawahan yang cukup luas, yakni sekitar 97 hektare. Yang mana sebagian besar area persawahan ini masih mengandalkan irigasi tradisional berupa tadah hujan. Hal ini dibeberkan Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo.
Bagus bahkan meninjau lokasi tersebut pada Kamis (3/7/2025) lalu. Ia mengatakan, area persawahan ini berlokasi di Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur.
Dari total luasan tersebut, persawahan yang sudah mendapatkan saluran irigasi ini hanya 25,9 hektare. "Ini sudah mendapatkan manfaat dari kelompok tani, yang diketuai oleh pak Ramadan. Baru dua kali dalam setahun," sebut Bagus.
Ia berharap nantinya ada peningkatan. Karena dari 25,9 hektare ini, gabah panen kering yang dihasilkan mencapai 4,9 ton per hektare. Menurutnya ininhasil yang sangat luar biasa.
Ia pun mengajak berbagai pihak terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), lurah setempat dan Dinas Pekerjaan Umum untuk memulai program irigasi tekhnis.
"Kita buat saluran, supaya sisanya 60 hektare bisa bermanfaat dan berdayaguna untuk menghasilkan gabah oanen kering," jelasnya.
BACA JUGA:
Rahmad Mas’ud: Pusdal LH Satukan Regulasi Pusat dan Daerah Isu Lingkungan - ibukotakini.com
Ia berharap dari hasil panen bisa mengurangi belanja tadi dari luar Kota Balikpapan. Ini pun, lanjut dia masih ada petani yang diharapkan dari 90 hektare lebih tersebut ke depan bisa dimaksimalkan. Dengan begitu hasil panen gabah di Balikpapan bisa ditingkatkan.
Apalagi dinas terkait juga sudah mendukung melalui penyediaan beberapa oeralatan teknis atau alat mesin pertanian (alsintan).
"Termasuk pupuk, benih, juga dolomit. Karena ini kan masih air asam, maka perlu ditingkatkan basanya dengan dolomit," terangnya.
Pemerintah Kota Balikpapan akan mencoba agar hal semacam ini terus mendapatkan prioritas penganggaran di tahun-tahun selanjutnya. Terlebih dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2025, bahwa setiap kabupaten kota harus menyiapkan lahan pertanian untuk sumber ketahanan pangan.
"Diwajibkan seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Dan ternyata DKP3 sudah mulai membina kelompok-kelompok tani," ujarnya.
BACA JUGA:
54 Sekolah di Kaltim Raih Penghargaan Adiwiyata 2025 - ibukotakini.com
Seperti Kelompok Tani Gema Tani Etam yang diinisiasi purnawirawan TNI dan memberdayakan masyarakat sekitar yang mengelola persawahan seluas 30 hektare. Ia menegaskan Pemerintah Kota Balikpapan akan berkomitmen masuk dalam fasilitas jalan usaha tani. Juga penyediaan apa yang dibutuhkan.
"Mudah-mudahan yang Gunung Binjai juga ada bantuan dari keuangan provinsi kurang lebih 2,5 kilometer untuk pembangunan jalan usaha tani," terangnya.
Hal ini, kata dia, adalah upaya memudahkan para petani memasarkan hasil tani mereka. Selain persawahan, tanah Balikpapan juga menurutnya ternyata bisa untuk membudidayakan buah jeruk.
"Hortikultura yang dikembangkan oleh pak Wahyudi. Ternyata tanahnya bisa berproduksi. Ternyata semua tergantung usaha, walaupun kota Balikpapan, dan Kaltim keseluruhan tanahnya cukup asam," tukasnya. (Adv)
