
Jazuli Tegaskan Penolakan Normalisasi Hubungan dengan Israel
- Rencana bergabungnya Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) ditunggangi isu normalisasi hubungan dengan negara Zionis.
Politik
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Jazuli Juwaini, mengapresiasi sikap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, yang menegaskan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
Sikap ini diambil di tengah berbagai isu adanya upaya menormalisasi hubungan RI dengan negara Zionis tersebut.
“Apresiasi untuk Ibu Menlu yang dengan tegas membantah isu normalisasi hubungan dengan Israel. Fraksi PKS terus mendukung dan mengawal sikap ini yang merupakan cerminan konstitusi kita,” ujar Jazuli dalam pernyataan, dikutip, Selasa (16/4/2024).
Jazuli berharap sikap tegas ini diikuti oleh jajaran pemerintahan lainnya, terutama dari kementerian yang membidangi urusan ekonomi.
Hal ini berkaitan dengan isu normalisasi yang kembali mencuat seiring dengan rencana bergabungnya Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
BACA JUGA:
“Tidak ada alasan apapun yang membuat Indonesia menormalisasi hubungan dalam bentuk apapun dengan zionis Israel yang nyata-nyata melakukan penjajahan dan genosida atas rakyat Palestina,” tegas politisi asal Banten ini.
Jazuli, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP), menegaskan bahwa penolakan atas penjajahan Israel adalah amanat konstitusi. Konstitusi secara tegas menyatakan tugas dan tanggung jawab untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan di dunia.
“Israel jelas menjajah bangsa Palestina, merampas tanah mereka, dan membantai warga sipil anak-anak, perempuan, dan orang tua. Normalisasi hubungan dengan penjajah jelas menciderai amanat konstitusi, melukai perasaan kolektif rakyat Indonesia, sehingga haram hukumnya,” tegas Jazuli.
Sebaliknya, Indonesia berdiri tegak membela hak-hak rakyat Palestina hingga memperoleh kemerdekaannya. “Sampai kapanpun Indonesia pro Palestina dan anti penjajah Israel,” pungkasnya. ***