Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud
Kabar Ibu Kota

Jika Melanggar, Stop Proyek Pembangunan Smelter Nikel di Kariangau

  • IBUKOTAKINI.COM – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap proye
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap proyek pembangunan smelter nikel di Kariangau. 

“DLH saaya suruh untuk monitor untuk terjun langsung ke lapangan,” kata Rahmad Mas’ud saat dijumpai Selasa (5/4/2022). 

Seperti dugaan kerusakan hutan mangrove di Kawasan Industri Kariangau (KIK) akibat proyek pembangunan smelter nikel. Dia telah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengecek.

Menurut Wali Kota, jika ditemukan ada pelanggaran ataupun kegiatannya tak memenuhi persyaratan agar dihentikan. Termasuk jika masih ada perizinan yang belum dilengkapi, harus distop.

“Kira-kira dia tidak memenuhi, atau melanggar kita suruh setop dulu kegiatannya itu yang nantinya kita minta. Saya kemarin informasikan, mungkin tadi dia baru periksa,” ujarnya.

“Saya sudah berpesan, jika itu mengganggu, atau ada izin yang belum dia lengkapi tolong pekerjaan itu untuk dihentikan dulu. Adapun izin-izin dia harus lengkapi dulu,” tandasnya. 

Meski begitu lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sangat terbuka bagi investor yang ingin menanamkan investasinya, sesuai dengan regulasi dan tidak melanggar aturan.

“Kita akan mendukung semua investasi yang akan masuk di Kota Balikpapan. Karena ini juga penting kita menarik investor ke Balikpapan, tentu regulasinya jelas,” ujarnya.

Sebagai informasi, Wilayah Kariangau menjadi salah satu lokasi yang strategis di Kota Balikpapan untuk dunia usaha. Pada tahun lalu sebuah perusahaan berencana membangun smelter di wilayah Kariangau.

Keinginan pembangunan smelter di Balikpapan karena Kota Balikpapan punya potensi sumber daya manusia (SDM) nya yang menunjang dan juga lokasinya di Kariangau yang memiliki kedalaman laut yang menunjang.

Adapun luasan lahan yang mulai dikelola sekitar 23 hektar untuk tahap pertama dari total 58 hektar yang disiapkan dan akan terus menerus diperluas, karena target Maret 2023 sudah tuntas pengerjaannya.