Penyemprotan disinfektan di salah satu pasar tradisional di Balikpapan
Kabar Ibu Kota

Jumlah Kasus Meningkat, Pembatasan Akses dan Aktivitas Kembali Dikaji

  • Jumlah Kasus Meningkat, Pembatasan Akses dan Aktivitas Kembali Dikaji

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pada hari ini (21/8), jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 75 orang. Sepanjang dua pekan ini jumlah kasus terus meningkat. Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Gugus Tugas kini kembali mengkaji penerapan pembatasan akses maupun aktifitas dan kegiatan masyarakat.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan kemungkinan akan dilakukan pembatasan ditempat berkumpulnya warga. “Tidak menutup kemungkinan kita akan kembali memberlakukan pembatasan ditempat berkumpulnya warga termasuk tempat ibadah seperti Masjid dan Musholla yang berada di Zona Merah,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat (21/08).

Dari laporan update Kamis (20/08), dengan 57 kasus positif baru. Angka kematiannya juga sangat tinggi mencapai 10 persen, atau 77 kasus. Bahkan hari ini sudah 3 yang dimakamkan secara protokol covid-19. Sementara hari ini (21/8), ada 75 kasus terkonfirmasi positif.

Saat ini Kota Balikpapan memiliki angka penderita tertinggi sejak pandemi ini terjadi, dimana angka harian penderita sudah mencapai 53 hingga 57 persen perhari dengan angka kematian sebesar 10 persen untuk penumpang nasional. “Pagi ini ada 3 orang yang disudah dimakamkan karena diduga terpapar COVID-19,” ujarnya.

Rizal pun memastikan pekan depan Peraturan Wali Kota (Perwali) sanksi bagi pelahggar protokol kesehatan akan mulai diterapkan sebagai upaya untuk mendisiplinkan masyarakat. Karena telah mendapat persetujuan Gubernur Kaltim.

“Minggu depan sudah kita terapkan yakni berupa denda 100 ribu atau kerja sosial, karena sudah mendapatkan persetujuan Gubernur Kaltim, saya mohon maaf karena langkah ini perluk kita lakukan untuk mencegah meluasnya pandemic ini,” ujarnya.

Di Embarkasi Haji Batakan, telah difungsikan dan sebanyak 80 pasien covid-19 dengan gejala ringan melakukan isolasi. “Sebagian besar merupakan tenaga dokter dan perawat yang terpapar Covid-19, tenaga medis rumah sakit Kanudjoso Djatiwibowo,” ujarnya.

Sementara itu, ada 4 rumah sakit yang terpaksa membatasi pelayanannya karena karena terpapar covid-19, termasuk juga kekurangan tenag medis. Rumah sakit yang menutup sementara pelayanan diantaranya Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibow0 (RSDKD) yang hanya melaya pasien emergency. Karena dikabarkan ada 47 tenaga medisnya terpapar covid-19.

Kemudian Rumah Sakit Beriman, Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu dan Rumah sakit Bersalin Kasih Bunda. “Jadi bukan ditutup tapi dibatasi unit pelayanannya,” tandasnya.

Menurutnya, penutupan sejumlah unit pelayanan karena tenaga medis yang terpapar covid-19 dan menyebabkan rumah sakit kekurangan tenaga medis. Termasuk kapasitasnya karena jumlah pasien covid-19 terus meningkat,

“Ya tenaga medis terpapar, kekurangan tenaga medis, kapasitasnya dan juga untuk memhindari pengurangan lebih jauh,” ujarnya. Sebagian besar tenaga medis yang terpapar covid-19 yakni di RSKD yang merupakan Rumah Sakit Utama Rujukan Pasien Covid-19 di Kaltim.