Kabar Coastal Road Balikpapan Terbaru
- Desain yang telah direvisi kini dibagi dalam delapan segmen, dimulai dari Pelabuhan Semayang hingga perbatasan dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS).
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus melanjutkan rencana pembangunan kawasan pesisir atau coastal area sebagai bagian dari proyek strategis jangka panjang yang telah direncanakan sejak 2009. Meskipun implementasi proyek sempat tertunda, langkah konkret baru dimulai pada tahun 2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan, Murni, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan delapan investor yang terpilih melalui proses lelang sejak 2014.
“Namun, beberapa proyek tidak berjalan sesuai rencana akibat perubahan peraturan yang mengharuskan revisi desain. Kami baru saja menerima TKK PRL (Tata Kelola Kawasan Perairan dan Reklamasi),” ujar Murni.
Awalnya, desain proyek dirancang untuk mengintegrasikan kawasan pesisir dengan daratan. Namun, perubahan regulasi dari Kementerian Kelautan dan Investasi memaksa desain tersebut disesuaikan, dengan menggeser proyek sejauh 100 meter ke arah laut untuk melindungi ekosistem, mengurangi potensi banjir, dan mencegah konflik sosial.
Desain yang telah direvisi kini dibagi dalam delapan segmen, dimulai dari Pelabuhan Semayang hingga perbatasan dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS). Beberapa segmen, seperti segmen 3, 5, dan 6, saat ini sedang mengurus perizinan untuk penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
BACA JUGA:
Penerimaan Zakat Baznas Balikpapan Tahun 2024 Capai Rp 5,4 Miliar - ibukotakini.com
“Meskipun masih menggunakan Amdal lama dengan adendum, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memastikan kelancaran proses izin,” jelasnya.
Pemkot Balikpapan juga mengadopsi konsep pembangunan berbasis pulau-pulau yang dihubungkan dengan jembatan. Hal ini bertujuan menghindari pembangunan jalan melingkar di pesisir yang memerlukan izin tambahan.
“Setiap pulau akan disambungkan dengan jembatan, sesuai proses perizinan masing-masing investor,” tambah Murni.
Pembangunan segmen prioritas, yakni segmen 3, 5, dan 7, diharapkan menjadi langkah awal untuk mempercepat konektivitas Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN). Proyek ini juga diproyeksikan menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan di jalur utama Balikpapan, seperti Jalan Sudirman dan Jalan Mulawarman.
“Jika segmen-segmen ini dapat terbangun, maka jembatan penghubung antar pulau akan segera diwujudkan, mempercepat mobilitas dan mendukung kawasan strategis nasional,” ungkapnya. ***