Kaltim Berhasil Dapat Kompensasi Dari World Bank Atas Upaya Penurunan Emisi Karbon
- Jakarta, IBUKOTAKINI.COM - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 diperingati dengan penganugerahan Adipura kepada pemerintah kabupaten/kota dan jug
Kabar Ibu Kota
Jakarta, IBUKOTAKINI.COM - Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 diperingati dengan penganugerahan Adipura kepada pemerintah kabupaten/kota dan juga penyerahan result based payment (pembayaran berbasis kinerja) dari World Bank (Bank Dunia) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI telah menandatangani perjanjian pembayaran berbasis kinerja pada program pengurangan emisi gas rumah kaca lewat Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan atau Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) bersama Bank Dunia.
Kesepakatan dan komitmen yang dilakukan adalah pada program penyelamatan hutan dari deforestasi dan degradasi hutan.
World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Satu Kahkonen hadir dalam kegiatan tersebut dan juga menandatangani langsung kesepakatan pembayaran kompensasi yang telah dijanjikan sebelumnya.
Gubernur Kaltim, Isran Noor menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mewujudkan hal ini.
"Terima kasih kepada semua pihak yang pada hari ini sudah ditandatangani kesepakatan untuk pembayaran insentif penurunan emisi gas buang yang dihasilkan dan sudah terhitung di Kalimantan Timur," papar Isran Noor dalam sambutannya, Selasa (28/2/2023) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat.
BACA JUGA:
- Wagub Kaltim Sentil Perusahaan Tak Konsisten Salurkan CSR - ibukotakini.com
- Tangkal Masalah Pemenuhan Pangan, Apa Strategi Pemprov Kaltim? - ibukotakini.com
Pengelolaan lingkungan yang baik telah dilakukan Pemprov Kaltim sejak masa pemerintahan Gubernur Awang Faroek. Komitmen dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan baik ini, tak disangka berhasil mendapatkan kompensasi berupa uang atau dana dari Bank Dunia.
"Dengan segala macam ikonnya, Kaltim Green, perkebunan yang berkelanjutan dan lain sebagainya. Ternyata dapat uang dari World Bank," ucapnya.
Hasil dari komitmen ini, Pemprov Kaltim sukses menurunkan lebih kurang 30 juta ton CO2e dengan kompensasi yang baru diberikan untuk 22 juta ton CO2e dengan nilai 5 dollar US/ton.
"Masih ada 8 juta ton lagi yang belum terkompensasi," katanya.
Dari perolehan dana kompensasi dan pengurangan emisi karbon yang juga tak sedikit, Isran akan terus berusaha mencapai lebih dari target yang telah ditetapkan.
"Masih akan ada ukuran-ukuran yang setelah divalidasi mungkin melebihi 40 juta metrik ton CO2e. Kita akan berusaha," sebutnya.
"Mudah-mudahan dengan karbon saja kita bisa membayar utang negara," tambahnya.
Tentunya, komitmen ini harus diimbangi dengan konsistensi pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat dalam menjaga lingkungan. Apalagi, kaitannya pada perubahan iklim yang terjadi secara global dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
"Kalau kita menjaga hutan dan lingkungan kita dengan disiplin, taat, yang berkepentingan (dampak dan hasilnya) untuk masyarakat kita," pungkasnya. ###