Kaltim Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 188 Miliar
Bisnis

Kaltim Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 188 Miliar

  • IBUKOTAKINI.COM - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melaksanakan Nasional Ekspor serentak di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup B
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melaksanakan Nasional Ekspor serentak di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian di seluruh Indonesia pada Kamis (7/4/2022). 

Kegiatan yang dipusatkan di Jambi tersebut sebagai persiapan gelaran Presidensi G20 pada Kelompok Kerja Pertanian Tahun 2022. Karantina Pertanian Balikpapan ikut bagian dengan melepas ekspor komoditas pertanian asal provinsi Kalimantan Timur senilai Rp 188 miliar ke Cina dan Amerika Serikat. 

Adapun komoditas pertanian yang diekspor di antaranya Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Palm Stearin (4,999.69 ton), Ampas Sawit (4,999.81 ton), Kayu Lapis (1,986.11 ton), dan Kayu Akasia (40,500 ton).

Tercatat secara nasional, pada hari yang sama bahwa data lalu lintas komoditas pertanian berdasarkan IQFAST Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian melaporkan dari seluruh pintu ekspor tanah air tercatat 488,046 ton komoditas pertanian dikirim ke berbagai negara dengan nilai Rp 7,2 triliun. Di mana komoditas asal sub sektor perkebunan memberikan sumbangan terbesar yakni 79,9%. 

Pelaksana tugas Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby, mengatakan bahwa nasional ekspor menjadi salah satu agenda dari rencana lima agenda ekspor komoditas pertanian yang dilakukan sepanjang tahun 2022. 

“Pada acara kali ini, Karantina Pertanian Balikpapan melakukan pelepasan ekspor dengan negara tujuan Cina dan Amerika Serikat dengan komoditas andalan Kaltim yang masih didominasi oleh Kelapa Sawit dan produk-produk olahannya,” ungkapnya.

Akhmad menambahkan Karantina Pertanian terus mendorong ekspor komoditas pertanian asal Kaltim yang ke depannya akan lebih beragam dengan volume ekspor yang meningkat. 

“Dengan cara melakukan pendampingan terhadap petani dan eksportir untuk membantu kesejahteraan petani di Kalimantan Timur,” ujarnya.