Kaltim 'Obral' Kawasan Ekonomi ke Investor Denmark
- Proyek lain juga ditawarkan, mulai pengolahan udang sampai pengelolaan limbah.
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kalimantan Timur menawarkan sejumlah kawasan ekonomi khusus kepada para pelaku bisnis di Kopenhagen, Denmark.
Penawaran itu disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Katim, Sri Wahyuni saat menghdiri Indonesia Investment Forum di Kopenhagen, Denmark, Kamis (27/6/2024).
Sejumlah kawasan potensial yang ditawarkan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Kutai Timur, Kaltim Industrial Estate (KIE) Bontang, Kawasan Industri Buluminung (KIB) Penajam Paser Utara dan Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan.
Selain itu juga dipaparkan berbagai potensi investasi di kabupaten dan kota lainnya di Kaltim. Termasuk potensi di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai penyangga IKN.
“Kaltim secara ekonomi tumbuh dengan baik, seiring pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara,” kata Sri Wahyuni dalam pernyataan resmi yang dikutip Senin, 1 Juli 2024.
Forum bisnis ini diselenggarakan oleh Kedutaan Indonesia di Denmark bersama asosiasi industri negara tersebut.
Menurutnya, forum bisnis ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk mempromosikan berbagai potensi investasi di Kalimantan Timur.
Dalam forum yang dihadiri para pelaku industri dan pengusaha Denmark itu, Sekda Sri Wahyuni memaparkan 16 proyek potensial di Kalimantan Timur.
Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) kian mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim, melengkapi kekuatan fiskal Kaltim yang hingga saat ini masih bertumpu pada kekuatan sumber daya alam seperti batu bara, minyak, gas dan sawit. Kaltim bahkan berkontribusi besar terhadap ekonomi skala regional Kalimantan.
"Kita harapkan ini menjadi daya tarik mereka untuk datang ke Kaltim, kata Sri Wahyuni di Danish Industry, HC Andersen Blvd 18, 1553 Kobenhavn.
Sri Wahyuni juga menjelaskan potensi proyek yang ditawarkan dalam forum tersebut berkait erat dengan posisi Kaltim sebagai penggerak super hub ekonomi yang terhubung langsung dengan IKN.
"Kita berharap informasi kunci tentang potensi investasi di Kaltim ini akan menjadi referensi bagi para pelaku industri di Denmark untuk dipelajari lebih lanjut. Kabarnya, mereka akan segera berkunjung ke IKN. Nanti kita akan siapkan diskusi lebih detail di Kaltim," jelas Sri Wahyuni.
Sejumlah proyek lain yang juga ditawarkan Sekda Sri Wahyuni antara lain budidaya udang terintegrasi (integrated shrimp farming) di Kutai Kartanegara, infrastruktur penyediaan dan pengelolaan air (water supply and management infrastructure) di Balikpapan.
Ada juga proyek infrastruktur energi terbarukan (limbah) untuk industri kimia (renewable energy infrastructure (waste) for the chemical industry di Balikpapan dan industri pengolahan karet di Kutai Barat.
Para pengusaha Denmark nampak sangat antusias bertanya terkait potensi-potensi menarik di Kalimantan Timur. Mereka juga akan berkunjung ke Samarinda untuk melihat sistem penanganan dan operasional pemadam kebakaran di Samarinda.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pintu masuk untuk hadirnya investasi Denmark di Kaltim," harap Sri Wahyuni.
Dalam forum tersebut tampak hadir Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Sten Frimodt dan Wakil Ketua DPRD Kaltim M Samsun. ***