Pj Gubernur Akmal Malik kaget lantaran tidak ada pemuda yang bersedia menjadi petani. (Foto: Arsip)
Kabar Ibu Kota

Kaltim Sambut Petani Milenial

  • Pemprov Kaltim mengapresiasi keinginan kalangan pemuda kreatif atas nama Petani Milenial Kaltim untuk dan siap dilibatkan dalam pengembangan pembangunan masyara
Kabar Ibu Kota
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM - Selama bertahun-tahun, jumlah sumber daya manusia di bidang pertanian terus menurun. Termasuk di Kalimantan Timur. Berbagai upaya untuk menarik minat generasi muda menggeluti pertanian terus dilakukan, termasuk melalui modernisasi alat pertanian. Meski belum banyak membuahkan hasil, namun upaya ini mulai mengerek minat para milenial. 

Belum lama ini, kalangan pemuda kreatif membentuk komunitas Petani Milenial Kaltim. Mereka  menyatakan kesiapannya dilibatkan dalam pengembangan pembangunan masyarakat desa.
“Mereka ingin agar pemuda, khususnya Petani Milenial ikut berkiprah dalam pembangunan desa. Membantu desa memajukan desanya dengan potensi dan sumber daya yang mereka miliki,” sebut Kepala DPMPD Kaltim HM Syirajudin didampingi Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat Helvin Syahruddin ketika menerima kunjungan pemuda kreatif Petani Milenial Kaltim, Rabu (28/4/2021).

Kedatangan mereka secara khusus minta DPMPD sebagai instansi menangani urusan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat agar banyak dilibatkan dalam pembangunan desa-desa di Kaltim.

Bagi Iyad sapaan Syirajuddin, Pemprov menyambut baik keinginan Petani Milenial. Sebab membangun desa tidak bisa hanya dilakukan secara parsial, melainkan harus secara keroyokan agar menyelesaikan banyak permasalahan desa.

Petani Milienial yang merupakan kaum muda dengan intelektualnya menjadi pendorong membangun semangat masyarakat membangun desanya di segala bidang.

“Tugas kita melakukan pendampingan di desa. Bagaimana bisa mewarnai desa. Bagaimana masyarakat desa bisa berdaya. Sekarang saatnya. Sebab potensinya ada. Dananya ada,” jelasnya. Perwakilan Petani Milienial yang berkunjung, diantaranya Muhammad Padli, Bayu Dwi Ariestha, dan Achmad Efendi