Kaltim Terima 'Hadiah' Rp19,41 Miliar Karena Tekan Inflasi
- IBUKOTAKINI.COM – Sumber dananya berasal dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp4 Miliar dan Dana Intensif Daerah (DID) senilai Rp19,36 Miliar.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kalimantan Timur menerima ‘hadiah’ berupa dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 19,41 miliar karena mampu mengatasi inflasi. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menyebut dana yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah-daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kabupaten dan kota dalam kaitan pengendalian inflasi di daerah.
"Kita bersyukur angka inflasi tidak lebih dari 5 persen, sehingga wajar mendapat apresiasi pemerintah pusat," kata Sekda Sri Wahyuni dalam keterangan yang dilansir Biro Adpimprov, dikutip Rabu 2 November 2022.
Sekda Sri Wahyuni mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Kaltim meningkat disertai peningkatan angka inflasi akibat tekanan dan dampak inflasi global.
Pemerintah Provinsi Kaltim menjalankan kebijakan yang telah digariskan oleh Pemerintah Pusat dalam hal pengendalian dan penanganan dampak inflasi, telah menetapkan Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang telah disahkan dalam APBD Perubahan.
Sumber dananya ungkap Sekda, berasal dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp4 Miliar dan Dana Intensif Daerah (DID) senilai Rp19,36 Miliar.
BACA JUGA:
- Kendalikan Inflasi, Kaltim Terima Bonus Rp 10 Miliar - ibukotakini.com
- Pemerintah Target Ekspor CPO Naik 13,5 Kali Lipat dari DMO - ibukotakini.com
- Capaian Produksi Migas PHM Triwulan II Lampaui Target - ibukotakini.com
“Menariknya, kita mendapatkan hadiah dari Pemerintah Pusat berupa Dana Insentif Daerah dikarenakan Kaltim berhasil menekan laju inflasi di bawah level nasional,” ujarnya.
BTT lanjutnya, dialokasikan sebagai bansos dan perlindungan sosial untuk UMKM, pelaku usaha sektor peternakan, Lembaga Kesejahteran Sosial (LKS), subsidi transportasi untuk menunjang pengendalian harga dan ketersedian pasokan serta tak kalah pentingnya operasi pasar untuk menjamin stabilitas harga dan ketersedian bahan pangan.
"Upaya menekan laju inflasi ini tidak bisa hanya pemerintah, tapi semua elemen dan masyarakat harus peduli serta ikut terlibat mengatasi kondisi ekonomi, terlebih pasca pendemi Covid-19 dan masa pemulihan ekonomi," harapnya.
Ketua Komisi II DPRD Prov Kaltim Nidya Listiyono mengungkapkan dimasa pandemi Covid-19 untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat berperan dan membantu dalam pengendalian Inflasi.
"Untuk itu, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian bangsa. Karenanya, terkait bahan, peralatan produksi hingga sertifikasi pengembangan usaha menjadi perhatian khusus di Kaltim,” jelasnya.
Sementara Ekonom Senior Bank Indonesia Provinsi Kaltim Iwan Kurniawan menjelaskan kondisi ekonomi di Kaltim cukup baik. Namun tetap diperlukan perhatian dan upaya lebih serta optimisme.
"Tetaplah berusaha untuk kemajuan Kaltim dan kita juga harus tetap mendukung komoditi-komoditi pendukung perkembangan Kaltim,” ungkapnya. ###