Kampung Iklim Binaan Pertamina, Edukasi Pelajar SD dalam Mengelola Sampah
Kabar Ibu Kota

Kampung Iklim Binaan Pertamina, Edukasi Pelajar SD dalam Mengelola Sampah

  • IBUKOTAKINI.COM – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui Progam Kampung Iklim (PROKLIM) Semarak Kelurahan Muara Rapak, meng
Kabar Ibu Kota
mala

mala

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melalui Progam Kampung Iklim (PROKLIM) Semarak Kelurahan Muara Rapak, menggelar kegiatan Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Balikpapan, Sabtu (9/9/2023).

“Dalam melaksanakan kegiatan Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat ini, kami bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Kelurahan Muara Rapak bekerja sama dengan sekolah-sekolah. Pada kegiatan ini, kami melakukan Sosialisasi Sampah Dan Edukasi Progam Kampung Iklim kepada murid-murid SDN 002 Balikpapan,” kata Ketua Progam Kampung Iklim Semarak Prayitno.

Kegiatan edukasi pengelolaan sampah di SDN 002 Balikpapan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber energi yang terjangkau secara ekonomi dan berkelanjutan. Peserta yang merupakan pelajar sekolah dasar diberikan contoh pemanfaatan limbah yang selama ini dibuang. Limbah tersebut kemudian diolah menjadi sumber energi alternatif dan olahan lainnya yang lebih bermanfaat.

“Kita juga bisa membuat semir ban dari oli bekas dan dapat dilakukan dengan mudah. Hanya dengan mencampurkan oli bekas sebanyak 200ml dan sabun cuci piring sebanyak 100ml. Ban kendaraan sperti sepeda, sepeda motor atau mobil kita akan bisa hitam dan bersih kembali dengan mengelola limbah bekas ini,” Kata Prayitno.

BACA JUGA:

Prayitno juga menjelaskan tentang praktik yang kini sedang banyak dijalankan, yaitu olah minyak jelantah sebagai lilin. Selain itu, Prayitno juga mengolah limbah yang memiliki potensi kandungan asam lemak tinggi untuk dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci yang ramah lingkungan.

“Kita bisa membuat eco enzyme yang pembuatannya pun sangat sederhana. Yaitu dengan menyiapkan kulit buah atau sisa sayur segar yang sudah dibersihkan kemudian dicampur air dan gula merah atau gula jawa. Setelah semua bahan dicampur rata, simpan di wadah tertutup dan letakkan di tempat kering dan sejuk. Setelah 3 bulan penyimpanan, eco enzyme siap diambil dan dapat digunakan untuk pembersih serba guna,” jelas Prayitno.

Proklim sendiri merupakan mitra binaan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT KPI Unit Balikpapan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan. Proklim dibentuk sebagai respon dari perubahan iklim yanh terjadi saat ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melakukan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Kampung Iklim Binaan Pertamina, Edukasi Pelajar SD dalam Mengelola Sampah

Salah satu Siswa SDN 002 Balikpapan Dafa Rizqi yang menjadi peserta pada kegiatan ini sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan. “Belajar tentang mengelola sampah sangat seru dan banyak manfaatnya. Saya jadi tahu kalau sampah bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kita,” ucap Dafa

Sementara itu, Guru SDN 002 Balikpapan Riri berharap edukasi pengelolaan sampah seperti ini dapat terus dijalankan. “Harapan kami kegiatan sosialisasi sampah dan Edukasi Proklim terus dijalankan ke sekolah-sekolah. Sebagai bekal pegetahuan yang diberikan kepada generasi masa depan dalam pengelolaan sampah yang saat ini masih ada anak-anak belum mengetahuinya,” ujar Riri.

Sosialisasi Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat dilakukan bukan hanya di SDN 002 Balikpapan. Minggu sebelumnya juga telah dilakukan kegiatan yang sama di SDN 005 Balikpapan, dan akan terus dilanjutkan ke sekolah-sekolah lainnya.

Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin menjelaskan sosialisasi sampah dan edukasi program kampung iklim ini sangat bermanfaat dalam membentuk kesadaran anak-anak sejak dini. Agar generasi muda peduli dan memiliki sikap terhadap kebersihan lingkungan dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengolah limbah menjadi berkah.

“Melalui kegiatan ini, kita menanamkan sikap kepada anak-anak dalam memandang pengelolaan sampah. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan. Lebih dari itu, anak-anak dapat melihat nilai dari barang-barang yang sudah tidak digunakan untuk dapat dikelola dengan baik,” jelas Chandra.

Chandra juga berharap, anak-anak dapat menjadi contoh bagi lingkungannya ketika apa yang sudah dipelajari hari ini dipraktikan di rumah atau lingkungan tempat tinggal mereka.

"Karena semakin cepat kesadaran terhadap kondisi lingkungan terbentuk, maka pastinya semakin cepat juga adik-adik ini dapat menjadi penggerak yang membawa perubahan positif bagi lingkungannya. Tentunya demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih," tutup Chandra. (*)