Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Didominasi KDRT Fisik
- IBUKOTAKINI.COM – Jumlah kekerasan perempuan dan anak di Provinsi Kalimantan Timur hingga 11 Juni 2021 mencapai 1.386 pengaduan. Jumlah itu merupakan pengaduan
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Jumlah kekerasan perempuan dan anak di Provinsi Kalimantan Timur hingga 11 Juni 2021 mencapai 1.386 pengaduan. Jumlah itu merupakan pengaduan yang masuk berdasarkan data aplikasi Sistem Informasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) dari tahun 2019 hingga 2021.
Dari jumlah yang tercatat dimana 629 pengaduan pada 2019, pada 2020 ada 612 pengaduan dan 145 pengaduan yang terhitung hingga 11 Juni 2021. Pengaduan didominasi oleh kasus KDRT fisik sebanyak 277 kasus pada 2019, pada 2020 terdapat 255 kasus dan 72 kasus terhitung hingga 11 Juni 2021.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita melalui Sekretaris DKP3A Kaltim Eka Wahyuni mengatakan pengaduan terbanyak kedua adalah kasus kekerasan seksual ada 200 kasus pada 2019, serta 226 kasus pada 2020 dan 52 kasus sampai 11 Juni 2021.
“Banyaknya kasus yang terjadi, diperlukan tenaga pendamping yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan korban kekerasan di daerah,” katanya pada kegiatan Pelatihan Pendampingan Korban Kekerasan Bagi Lembaga Layanan, pada Selasa (15/6/2021).
Menurut Eka, untuk memberikan pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasaan, diperlukan upaya pendampingan psikologis oleh psikolog untuk membantu pemulihan korban.
Pendampingan merupakan proses memandirikan korban dengan cara menggali masalah serta membantu korban untuk lebih berdaya dan mampu menjalani kehidupannya setelah kasus yang dialaminya.
"Tantangan besar bagi lembaga layanan penanganan psikologis bagi korban kekerasan di daerah, yaitu jumlah psikolog yang tersebar di kabupaten/kota terbatas dan tenaga pendamping belum dibekali keterampilan konseling yang mumpuni," ujar Eka Wahyuni.
Kegiatan pelatihan pendampingan diikuti lebiih dari 30 peserta di wilayah Kalimantan Timur.