Ilustrasi
Kabar Ibu Kota

Kasus Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, Dinkes Kaltim Fokus Penanganannya

  • IBUKOTAKINI.COM – Angka kasus kematian ibu dan bayi Provinsi Kalimantan Timur masih tinggi hingga tahun 2022. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltim terc
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Angka kasus kematian ibu dan bayi Provinsi Kalimantan Timur masih tinggi hingga tahun 2022. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kaltim tercatat tahun 2022, secara absolut ada 73 kematian pertahun dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota se Kaltim. Terbanyak di Kabupaten Kutai Kartanegara 24 kasus dan Samarinda 20 kasus, sementara di daerah lainnya di bawah 5 kasus

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Jaya Mualimin mengungkapkan, dengan angka tersebut maka Dinkes fokus menuntaskan kasus kematian ibu dan bayi tersebut, termasuk penanganan kasus kesehatan lainnya.

"Rencana kita akan fokus dalam penanganan dan penuntasan kematian ibu dan bayi, dengan merancang bagi ibu-ibu yang sedang melahirkan dan punya risiko tinggi, dan mau di rujuk, kami siapkan tempatnya yaitu di Bapelkes," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin, usai mengikuti Rapat penyusunan LKPJ dan LPPD Tahun 2022 yang dikutip pada Senin, 30 Januari 2023. 

Jaya menjelaskan, kematian ibu dan bayi banyak yang meninggal dunia karena terlambat dalam penanganannya, juga ibu hamil terlambat dalam diagnosa, maka Dinkes akan fokus dalam ANC1 atau konsultasi saat kehamilan ibu, baik konsultasi pertama sampai konsultasi keenam, dan cakupannya harus 95 bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

"Kita juga membenahi penanganan gizi pada balita, karena berdasarkan survei terbaru, kita itu naik 1,1 persen terhadap balita stunting. Kita akan segera membenahinya dan fokus masalah tersebut," tandasnya.

BACA JUGA:

Selain itu, pada pekan depan akan melakukan rapat koordinasi dengan dua dinas kesehatan Kutai Kartanegara dan Samarinda.

Jaya menambahkan tahun 2021, kematian ibu dan bayi sekitar 168 kasus, dan jumlah tersebut penyebabnya adalah pandemi Covid-19 pada waktu itu, tapi sekarang sudah tidak ada Covid-19 masih terjadi 73 kasus.

"Tapi masih dibawah absolut kita, tingginya 80 dan itu sudah rendah, tapi kan kita tidak mau, dan harus lebih rendah lagi," tutup Jaya Mualimin. ###