logo
Update data covid-19 Kota Balikpapan, Rabu (2/12/2020)
Kabar Ibu Kota

Kasus Terkonfirmasi Positif Turun, Waspadai Peningkatan Klaster Keluarga

  • Kasus Terkonfirmasi Positif Turun, Waspadai Peningkatan Klaster Keluarga

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pada bulan November 2020, kasus terkonfirmasi covid-19 turun 25,7 %. Meski jumlah kasus turun, Pemerintah Kota Balikpapan mewaspadai peningkatan klaster keluarga. Pada November 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 598 kasus atau turun 25,7 persen jika dibandingkan Oktober 2020 dengan 805 kasus.

Kemudian, angka kematian juga mengalami pelandaian. Dari Oktober 2020 dengan 32 kasus menjadi 11 kasus pada November 2020. Angka pada November ini juga turun drastis jika dibandingkan pada Agustus 2020, yang menjadi bulan dengan kasus kematian tertinggi dengan 109 kasus.

Angka kasus sembuh juga mengalami tren penurunan. Jumlah kasus sembuh pada November sebanyak 747 kasus, sedangkan Oktober 1.118 kasus. Rasio tingkat kesembuhan di Balikpapan juga masih terjaga pada angka 88,49 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, turunnya kasus terkonfirmasi positif selama November 2020 didukung beberapa hal. Selain semakin disiplinnya masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan spesimen swab juga bertambah.

Saat ini Balikpapan telah memiliki tujuh fasilitas Lab PCR baik dari klinik maupun rumah sakit di dengan kemampuan pemeriksaan sampel swab mencapai 1.000 spesimen per hari.

"Secara keilmuan para dokter sekarang dapat dengan cepat mencurigai kasus Covid-19, sehingga langsung mengarahkan untuk pemeriksaan swab test dan penanganan juga dapat dilakukan dengan cepat," ungkap Dio, sapaan akrab Andi Sri Juliarty.

Dengan bertambahnya fasilitas Lab PCR di Balikpapan juga berkontribusi pada tingginya angka testing atau pemeriksaan sampel swab. “Pada pekan terakhir November 2020, testing rate Balikpapan secara absolut 8,81/1.000 penduduk per minggu. Atau telah melebihi standar WHO yakni 1/1.000 jumlah penduduk per minggu,” ujarnya.