Balai Karantina Pertanian Balikpapan memantau proses kayu lapis sebelum dieskpor
Kabar Ibu Kota

Kayu Lapis Kaltim Banjir Pesanan Ekspor

  • Didominasi Oleh Timur Tengah

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Komoditas kayu lapis asal Kalimantan Timur semakin diminati berbagai negara. Salah satunya adalah negara Timur Tengah.

Kebutuhan kayu lapis di negeri tersebut dipasok dari Kalimantan Timur. Bukan hanya Uni Emirat Arab (UEA), negara Oman juga memasok kebutuhan kayu lapis dari Kalimantan Timur.

Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman menjelaskan dengan tingginya permintaan ekspor kayu lapis ke negara Timur Tengah ini menjadi kebanggaan daerah khususnya Kaltim. "Kayu lapis asal Kalimantan Timur ini begitu diminati dan sudah melanglang buana ke luar negeri. Bahkan kayu lapis menjadi sektor andalan untuk ekspor," kata Abdul Rahman, Senin (22/6).

Tercatat sampai Sabtu, (20/6) sebanyak 2.362.369 M3 dengan nilai Rp 17 miliar telah diterbitkan 6 Phytosanitary certificate yang akan dikirim ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman. Setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan dengan target serangga kumbang tepung nama latin Lyctus brunneus di gudang plywood yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ia memastikan kayu lapis yang diekspor tersebut aman dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Kayu lapis asal Kalimantan Timur ini pun segera berlayar ke Dubai. "Sebelum berlayar ke Dubai, komoditi ini sudah melalui proses pemeriksaan dari Karantina. Sehingga dipastikan aman dan bebas dari OPTK," beber Abdul Rahman.

Sesuai data bahwa periode Januari - 20 Juni 2020 tahun 2020, ekspor ke Negara Timur Tengah sebanyak 42 kali dengan volume 11.580.625 M3, senilai senilai 112 M. "Nilai yang cukup fantastis hingga pertengahan tahun 2020 ini. Ada pertumbuhan meski pandemi," tandasnya.

Abdul Rahman mengatakan upaya meningkatkan komoditi ekspor sektor pertanian akan terus ditingkatkan melalui  program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks). "Semangat Gratieks terus digelorakan di tengah fase kenormalan baru ini menuju pertanian Indonesia yang lebih maju," urainya.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan Balikpapan bahwa India tercatat negara kedua tujuan ekspor tertinggi, dengan nilai ekspor USD 264,271,223.26 pada sektor non migas. Data tersebut berdasarkan periode Januari - April 2020.

Sedangkan volume ekspor plywood periode Januari - April 2020 tercatat sebanyak 34,831,594.25 M3. Jumlah tersebut tidak hanya untuk negara Timur Tengah namun berbagai negara lainnya. Komoditi tersebut tertinggi setelah kelapa sawit 60,285,207.23 MT. Kemudian di urutan ketiga ada batu bara pada sektor non migas sebanyak 17,458,868.04 MT.