logo
Pelabuhan multiguna Maloy yang terletak di jalur strategis ALKI 2.
Ekbis

KEK Maloy Mau Dijadikan Kawasan Berikat?

  • Memungkinkan investor mendapatkan insentif berupa bebas pajak.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, yang kini tengah dikenal sebagai kawasan ekonomi potensial, akan segera direvitalisasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy atau Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). 

Langkah strategis ini diusung sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membangun ekonomi bertaraf internasional dan menarik investasi industri.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud, mengatakan bahwa revitalisasi KEK Maloy adalah kebutuhan penting guna mengubah paradigma pembangunan daerah menuju “big future”. 

Menurutnya, KEK Maloy memiliki potensi besar untuk diubah statusnya menjadi kawasan berikat yang bebas pajak, sehingga akan mendorong masuknya lebih banyak industri nasional dan asing.

BACA JUGA:

Dubes Thailand Kunjungi Kaltim, Jajaki Investasi Baru - ibukotakini.com

"KIPI Maloy bisa kita ubah statusnya menjadi kawasan berikat yang bebas pajak. Dengan ini, kami optimis banyak industri akan berminat berinvestasi dan beroperasi di kawasan ini," tegas Rudy Mas'ud dalam pernyataan resmi dipetik Sabtu, 29 Maret 2025.

Lokasi Strategis dan Potensi Internasional

Terletak di kawasan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, KEK Maloy berada di jalur strategis yang menghadap langsung ke ALKI II – salah satu jalur pelayaran internasional yang dilalui oleh ribuan kapal setiap tahunnya. 

Keberadaan jalur laut ini memberikan keunggulan kompetitif bagi kawasan karena kapal-kapal internasional dapat singgah di pelabuhan yang ada, sehingga berpotensi mendongkrak devisa negara melalui sektor maritim.

Selain sebagai kawasan industri, pelabuhan di Maloy tetap mempertahankan skala internasionalnya. Kapal-kapal dagang dari berbagai negara dapat berlabuh, sekaligus membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi maritim dan peningkatan konektivitas regional.

Kawasan yang mencakup Selat Lombok, Selat Makassar dan Laut Sulawesi ini menjadi jalur lalulintas kapal yang padat dengan 36.774 kapal berbagai jenis dan ukuran melintasinya.

BACA JUGA:

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Ajak SKK Migas Manfaatkan KEK - ibukotakini.com

Dalam upaya merevitalisasi kawasan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menginstruksikan berbagai instansi terkait untuk segera melakukan komunikasi intensif dengan kementerian-kementerian terkait. 

Langkah ini diharapkan tidak hanya memperbaiki infrastruktur pelabuhan dan kawasan industri, tetapi juga meningkatkan pelayanan publik serta menyediakan fasilitas penunjang bagi investasi.

Revitalisasi ini sejalan dengan program-program unggulan KEK lain di provinsi, seperti KEK Kariangau di Balikpapan dan KEK Buluminung di Penajam Paser Utara, yang bersama-sama diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi regional. 

Transformasi KEK Maloy juga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah ekonomi, serta mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan strategis wilayah Kalimantan Timur.

Dengan status sebagai kawasan berikat bebas pajak, KEK Maloy diyakini akan menarik minat investor domestik maupun asing. Pengembangan infrastruktur yang terpadu diharapkan dapat mendongkrak ekspor, meningkatkan daya saing industri, dan sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.

BACA JUGA:

Kaltim 'Obral' Kawasan Ekonomi ke Investor Denmark - ibukotakini.com

Rudy Mas'ud menutup keterangan dengan optimisme tinggi, menyatakan bahwa transformasi kawasan ini merupakan langkah penting untuk menjadikan Kalimantan Timur sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang bersaing di tingkat global.

"Kita ingin ada hilirisasi industri dan tempatnya di kawasan ekonomi yang sudah kita miliki," pungkasnya. ***